Pekanbaru (ANTARA) - Rimba Satwa Foundation (RSF) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan penanaman bibit pohon Program Agroforestri di dua desa
di Desa Pinggir dan Kelurahan Balairaja, Kabupaten Bengkalis, guna pelestarian gajah.
Partisipasi warga Desa Pinggir dan Kelurahan Balairajamenjadi yang terdepan dalam mendukung implementasi Program Agroforestri di Provinsi Riau. Mereka terlibat dalam pendirian Kelompok Tani Hutandan penggunaan lahan untuk tanaman tertentu guna meminimalisasi konflik antara manusia dan gajah. Upaya ini merupakan bagian dari ikhtiar pelestarian gajah di Bumi Lancang Kuning.
KTH Alam Pusaka Jaya akan dilegalkan melalui SK Kemenkumham RI. Selain pengukuhan KTH, pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kesepakatan penggunaan lahan untuk Program Agroforestri di Desa Pinggir dan Kelurahan Balairaja.
"Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengapresiasi dan mendukung inisiatif Program Agroforestri beserta upaya konservasi gajah di Riau," kata Kabag Tata Usaha (TU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau Hartonomelalui pernyataannya, Rabu.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan penuh SKK Migas Sumbagut, dengan kehadiran Yanin Kholison selaku Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut.
Program Agroforestri merupakan program kemitraan Rimba Satwa Foundation (RSF) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang didukung oleh SKK Migas, pemerintah daerah, BBKSDA Riau, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Mandau, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan Provinsi Riau, Forum Konservasi Gajah Indonesia. Program ini dirintis sejak 2020 lalu.
"Program ini merupakan inisiatif yang dapat mendukung upaya pemerintah, khususnya BBKSDA Riau, dalam mengurangi konflik antara manusia dan gajah yang sekaligus memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat," terang Pinto Budi Bowo Laksono selaku Manager Social Performance PHR WK Rokan.
Melalui Program Agroforestri, masyarakat diharapkan menerapkan sistem tumpang sari di lahan masing-masing dengan tanaman hasil hutan bukan kayu yang bernilai ekonomis. Jenis tanaman dipilih adalah yang tidak disukai gajah. Dari hasil survei lapangan, tanaman yang disarankan di antaranya: gaharu, jengkol, rambutan, petai, kopi dan apokat. Cara tersebut diharapkan dapat meminimalisasi konflik manusia dan gajah akibat kerusakan tanaman atau lahan, serta diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan secara alami.
"Kami masyarakat Desa Pinggir menyambut baik program ini. Selain untuk mendukung upaya konservasi, Program Agroforestri diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat desa," ujar Abdullah selaku Ketua KTH Alam Pusaka Jaya.
Saat ini, sudah sekitar 41 hektar lahan yang menerapkan Program Agroforestri di Desa Pinggir dan Kelurahan Balairaja. Kedua desa/kelurahan itu berada di area lintasan gajah. Tak hanya pelestarian satwa liar dan lingkungan, Program Agroforestri juga memiliki komponen pemberdayaan perekonomian masyarakat.
Degradasi hutan yang masif mengakibatkan hilangnya habitat asli gajah Sumatera di kantong gajah Balairaja. Kondisi tersebut memicu timbulnya konflik berkepanjangan antara manusia dan gajah. Peran masyarakat merupakan komponen utama dalam pelaksanaan Program Agroforestri ini.
Berita Lainnya
Penyelamatan penalti Paes warnai hasil imbang Indonesia vs Arab Saudi
06 September 2024 5:52 WIB
Kemendagri dan Korea Selatan kerja sama penanggulangan kebakaran dan penyelamatan
27 May 2024 11:12 WIB
Upaya penyelamatan korban gempa bumi terus berlanjut di Maroko pascagempa
15 September 2023 11:14 WIB
Operasi penyelamatan Pilot Susi Air terkendala cuaca
16 April 2023 16:30 WIB
Saham Asia dikabarkan jatuh, penyelamatan Credit Suisse gagal cegah kekhawatiran
20 March 2023 16:01 WIB
Dukung penegakan hukum, ratusan petani gelorakan penyelamatan Kopsa-M
02 February 2022 20:18 WIB
Jasa Marga-Basarnas gelar simulasi penyelamatan khusus di jalan tol via "rescue" udara
10 May 2021 16:29 WIB
Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan setelah gempa Turki
31 October 2020 13:52 WIB