Perusahaan ban asal Jerman, Continental bikin ban dari bahan daur ulang

id Berita hari ini, berita riau antara,berita riau terbaru, otomotif

Perusahaan ban asal Jerman, Continental bikin ban dari bahan daur ulang

Ban konsep yang ramah lingkungan dari Continental (ANTARA/CarsCoops)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan ban asal Jerman, Continental AG memperkenalkan ban konsep yang ramah lingkungan mereka yang di buat dan dihasilkan dari hasil daur ulang seperti bunga Dandelion yang banyak berserakan dan juga botol yang sudah tidak terpakai.

Ban ini memiliki fitur bio-material seperti karet alam dari dandelion, silikat dari abu sekam padi, serta minyak nabati dan resin. Hal ini memungkinkan untuk "pengurangan yang signifikan" dari bahan yang terbuat dari minyak mentah.

Baca juga: Intip tampilan Wuling Zhengcheng, kendaraan segmen MPV berkapasitas 9 penumpang

Hal itu masih terbilang sebagian kecil komponen yang tergabung dalam ban konsep ini, 17 persen lainnya berasal dari bahan daur ulang seperti baja reklamasi dan karbon hitam yang dipulihkan.

"Conti GreenConcept menggarisbawahi komitmen kami untuk menjadi perusahaan ban paling progresif dalam hal tanggung jawab lingkungan dan sosial pada tahun 2030, dan ambisi ini berlaku untuk setiap mata rantai dalam rantai nilai," ungkap David O'Donnell dari Continental.

"Bahan baku yang bersumber secara berkelanjutan, desain yang ringan, dan pembaruan tapak adalah bahan utama dalam membuat ban generasi mendatang lebih berkelanjutan," tambah dia.

Baca juga: Honda ungkap spesifikasi kendaraan sport NSX Type S

Namun, hal yang paling menonjol adalah penggunaan poliester pertama di industri yang terbuat dari botol plastik daur ulang. Poliester digunakan dalam casing ban dan Continental mengatakan lebih dari 60 botol dapat digunakan kembali untuk membuat empat ban.

Dikutip dari CarsCoops, Selasa, ide ini tidak terbatas pada konsep saja karena perusahaan berencana meluncurkan teknologi ContiRe.Tex secara bertahap tahun depan.

Selain ramah lingkungan, ban ini juga sangat ringan karena bobotnya hanya 16,5 lbs (7,5 kg) 40 persen lebih sedikit dari ban konvensional dan pengurangan berat dimungkinkan dengan mengoptimalkan pola tapak, memanfaatkan dinding samping khusus, dan memilih desain casing baru dengan "inti yang dioptimalkan untuk bobot."

Baca juga: Porsche umumkan akan rakit mobil di Malaysia, targetkan pasar ASEAN

Ban konsep ini dirancang dengan mempertimbangkan kendaraan yang juga ramah lingkungan dan tapaknya yang unik memungkinkan rolling resistance yang sangat rendah, yaitu "sekitar 25 persen lebih rendah dari kelas 'A' – yaitu peringkat terbaik – di bawah sistem Label Ban UE."

Ban konsep ini memiliki tapak yang dibaut dengan 100 persen karet alam Taraxagum dan ban telah dirancang untuk divulkanisir beberapa kali. Langkah ini membantu memaksimalkan kredensial ramah lingkungan mereka karena casing yang tidak rusak dapat digunakan kembali beberapa kali.

Baca juga: Jeep hadirkan kendaraan offread Wrangler dan Gladiator di Indonesia