Panglima TNI tinjau pengamanan gereja di Makassar
Makassar (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau langsung pengamanan di empat gereja Katolik dan Kristen di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, gunamengantisipasi ancaman teroris setelah adanya dua aksi teror di Tanah Air dalam dua pekan terakhir.
Empat lokasi yang dikunjungi Panglima TNI Marsekal Hadi bersama Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Kabagintelkam Mabes Polri) Komisaris Jenderal Pol Paulus Waterpauw, yaitu Gereja Paroki Maria Ratu Kare, Gereja Manggamaseang, Gereja Katedral Makassar, dan Gereja Immanuel, yang seluruhnya berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kunjungan pertama panglima TNI bersama Kabagintelkam Mabes Polri ke Gereja Paroki Maria Ratu Kare disambut oleh sejumlah pengurus gereja dan jemaat yang tengah berada di gereja untuk ibadah misa Jumat Agung.
Panglima TNI sempat menyapa anggotanya dan menanyakan jumlah panser yang ditempatkan di lokasi gereja.
"Ada berapa yang siaga," kata Marsekal Hadi ke salah satu anggotanya yang berada di atas panser.
"Siap, empat," jawab anggota TNI yang ditanya oleh Hadi.
Tidak hanya memeriksa pengamanan, Panglima TNI juga berbicara kepada pengurus gereja, salah satunya Pastor Paroki Kaitanus Saleky bahwa situasi aman setelah ada aksi teror di Gereja Katedral Makassar.
Ia juga meminta pengurus gereja agar tidak ragu meminta bantuan kepada anggota TNI/Polri jika ada masalah atau gangguan selama rangkaian ibadah perayaan Hari Paskah.
Sementara itu Panglima TNI bersama Kabagintelkam Mabes Polri juga mengunjungi Gereja Manggamaseang. Ia menemui Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) Gereja Manggamaseang Freddy Tampake di luar pintu masuk bangunan utama gereja.
Ia bersama Komjen Pol Paulus juga meyakinkan pengurus gereja bahwa situasi tetap aman terkendali.
Rombongan dijadwalkan melanjutkan perjalannan ke Gereja Katedral Makassar dan Gereja Immanuel.
Kegiatan tersebut merupakan upaya memastikan keamanan di tempat-tempat ibadah di Kota Makassar, khususnya dari ancaman pelaku teror mengingat Umat Kristiani tengah menjalani rangkaian ibadah Hari Raya Paskah, termasuk di antaranya ibadah misa Jumat Agung.
Marsekal Hadi dan Komjen Pol Paulus bertolak dari Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat siang, dan tiba di Makassar pada sore hari.
Rencananya, Panglima TNI Marsekal Hadi bersama rombongan juga dijadwalkan meninjau pengamanan gereja-gereja di Manokwari, Papua Barat, Sabtu (3/4), satu hari sebelum Hari Raya Paskah.
TNI turut membantu kepolisian meningkatkan pengamanan di objek-objek vital dan pusat keramaian setelah ada dua aksi teror di Kota Makassar pada akhir pekan lalu (28/3) dan di Mabes Polri, Rabu (31/3).
Serangan teror pertama pada pekan lalu (28/3) terjadi di dekat area gerbang Gereja Katedral Makassar. Dua pelaku teror meledakkan bom dan tewas di tempat, sementara korban luka-luka akibat serangan itu sebanyak kurang lebih 20 orang.
Baca juga: Ini jenis piatol pelaku teror Mabes Polri
Sementara iserangan teror kedua berupa aksi penembakan terjadi pada Rabu sore (31/3) di halaman antara Gedung Utama Mabes Polri dan Kantor Bareskrim Polri. Serangan itu dilakukan seorang diri oleh ZA (25) yang ditembak mati di lokasi.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu malam menjelaskan tersangka ZA beraksi seorang diri atau lone wolf. Kepolisian meyakini aksi ZA didorong oleh paham radikalisme teroris, yang kemungkinan terhubung dengan ISIS.
Tidak lama setelah dua kejadian itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan ia telah memerintahkan panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meningkatkan kewaspadaan dan meyakinkan masyarakat bahwa situasi akan tetap aman.
Baca juga: Muhammadiyah menilai serangan teror di Mabes Polri tamparan keras bagi polisi
Baca juga: Dor, terduga teroris berpakaian serba hitam ditembak di Mabes Polri
Empat lokasi yang dikunjungi Panglima TNI Marsekal Hadi bersama Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Kabagintelkam Mabes Polri) Komisaris Jenderal Pol Paulus Waterpauw, yaitu Gereja Paroki Maria Ratu Kare, Gereja Manggamaseang, Gereja Katedral Makassar, dan Gereja Immanuel, yang seluruhnya berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kunjungan pertama panglima TNI bersama Kabagintelkam Mabes Polri ke Gereja Paroki Maria Ratu Kare disambut oleh sejumlah pengurus gereja dan jemaat yang tengah berada di gereja untuk ibadah misa Jumat Agung.
Panglima TNI sempat menyapa anggotanya dan menanyakan jumlah panser yang ditempatkan di lokasi gereja.
"Ada berapa yang siaga," kata Marsekal Hadi ke salah satu anggotanya yang berada di atas panser.
"Siap, empat," jawab anggota TNI yang ditanya oleh Hadi.
Tidak hanya memeriksa pengamanan, Panglima TNI juga berbicara kepada pengurus gereja, salah satunya Pastor Paroki Kaitanus Saleky bahwa situasi aman setelah ada aksi teror di Gereja Katedral Makassar.
Ia juga meminta pengurus gereja agar tidak ragu meminta bantuan kepada anggota TNI/Polri jika ada masalah atau gangguan selama rangkaian ibadah perayaan Hari Paskah.
Sementara itu Panglima TNI bersama Kabagintelkam Mabes Polri juga mengunjungi Gereja Manggamaseang. Ia menemui Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) Gereja Manggamaseang Freddy Tampake di luar pintu masuk bangunan utama gereja.
Ia bersama Komjen Pol Paulus juga meyakinkan pengurus gereja bahwa situasi tetap aman terkendali.
Rombongan dijadwalkan melanjutkan perjalannan ke Gereja Katedral Makassar dan Gereja Immanuel.
Kegiatan tersebut merupakan upaya memastikan keamanan di tempat-tempat ibadah di Kota Makassar, khususnya dari ancaman pelaku teror mengingat Umat Kristiani tengah menjalani rangkaian ibadah Hari Raya Paskah, termasuk di antaranya ibadah misa Jumat Agung.
Marsekal Hadi dan Komjen Pol Paulus bertolak dari Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat siang, dan tiba di Makassar pada sore hari.
Rencananya, Panglima TNI Marsekal Hadi bersama rombongan juga dijadwalkan meninjau pengamanan gereja-gereja di Manokwari, Papua Barat, Sabtu (3/4), satu hari sebelum Hari Raya Paskah.
TNI turut membantu kepolisian meningkatkan pengamanan di objek-objek vital dan pusat keramaian setelah ada dua aksi teror di Kota Makassar pada akhir pekan lalu (28/3) dan di Mabes Polri, Rabu (31/3).
Serangan teror pertama pada pekan lalu (28/3) terjadi di dekat area gerbang Gereja Katedral Makassar. Dua pelaku teror meledakkan bom dan tewas di tempat, sementara korban luka-luka akibat serangan itu sebanyak kurang lebih 20 orang.
Baca juga: Ini jenis piatol pelaku teror Mabes Polri
Sementara iserangan teror kedua berupa aksi penembakan terjadi pada Rabu sore (31/3) di halaman antara Gedung Utama Mabes Polri dan Kantor Bareskrim Polri. Serangan itu dilakukan seorang diri oleh ZA (25) yang ditembak mati di lokasi.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu malam menjelaskan tersangka ZA beraksi seorang diri atau lone wolf. Kepolisian meyakini aksi ZA didorong oleh paham radikalisme teroris, yang kemungkinan terhubung dengan ISIS.
Tidak lama setelah dua kejadian itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan ia telah memerintahkan panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meningkatkan kewaspadaan dan meyakinkan masyarakat bahwa situasi akan tetap aman.
Baca juga: Muhammadiyah menilai serangan teror di Mabes Polri tamparan keras bagi polisi
Baca juga: Dor, terduga teroris berpakaian serba hitam ditembak di Mabes Polri