Perawatan pasien COVID di RS kini dipersingkat. Ini alasannya

id covid riau,tes usap covid,tes swab,kepala dinas kesehatan riau

Perawatan pasien COVID di RS kini dipersingkat. Ini alasannya

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir. (ANTARA/HO-Pemprov Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau membenarkan perawatan pasien terkonfirmasi Virus Corona di rumah sakit rujukan kini lebih singkat waktunya karena hanya membutuhkan sekali hasil negatif dari tes usap atau swab, dibandingkan sebelumnya yang harus dua kali hasil negatif.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Senin, mengatakan kebijakan itu mengacu pada revisi kelima Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) 413 tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

“Apakah ini dikarenakan makin tingginya klaim pembayaran dari rumah sakit rujukan? Bisa jadi. Tapi saya tak sampai di sana, kita tinggal melakukannya saja sesuai revisi Kepmenkes,” katanya.

Ia mengatakan kebijakan tersebut berlaku di seluruh wilayah Indonesia, bahwa pasien COVID-19 bisa dinyatakan sehat cukup dengan hasil tes usap (swab) sekali yang menyatakan negatif COVID-19.

“Tentu itu sudah melalui kajian-kajian, dan adopsi anjuran WHO,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan pasien yang dinyatakan sudah sembuh dan pulang dari rumah sakit tetap harus mengisolasi secara mandiri di rumah. Lamanya isolasi mandiri bisa tujuh sampai 10 hari.

“Setelah pulang tetap isolasi, paling tidak seminggu untuk netralisir. Kalau kondisi badan fit, baru bisa aktivitas di luar rumah lagi,” katanya.

Saat ini Riau juga mengubah kebijakan penanganan pasien COVID-19 dengan tidak merawat pasien berkategori orang tanpa gejala (OTG). Pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan hanya yang dalam kondisi dengan gejala maupun yang kondisi kesehatannya berat. Sedangkan, untuk OTG tidak lagi dirawat melainkan isolasi mandiri dengan pengawasan tim medis.

Hingga Senin (24/8) jumlah kasus akumulasi COVID-19 di Riau mencapai 1.279 dengan ada penambahan 42 kasus baru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 819 sudah dinyatakan sembuh dan 21 orang meninggal dunia.

Sedangkan yang melakukan isolasi mandiri ada 183 orang, dan 256 orang harus dirawat di rumah sakit rujukan.

Baca juga: Data harian COVID-19 Provinsi Riau berbeda dengan Kota Pekanbaru. Kok bisa?

Baca juga: 601 pasien COVID di Provinsi Riau sembuh