Dumai (ANTARA) - Walikota Dumai Zulkifli AS menyebut pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diputuskan dimulai pada Senin 18 Mei 2020 hingga 14 hari ke depan untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19, target hanya satu kali tahapan.
Selama PSBB, masyarakat wajib masker dan menerapkan pola hidup bersih sehat, sering mencuci tangan dengan air, menjaga jarak, tidak berkerumun dan tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan penting, misal berobat.
Saat memimpin Apel Konsolidasi PSBB di Posko Gugus Tugas COVID-19 Dumai, Zulkifli target keberhasilan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan hanya sekali pelaksanaan PSBB tanpa diperpanjang karena angka kesembuhan pasien tinggi.
"Kita fokus untuk memutus rantai penularan COVID-19 dengan PSBB meski pasien sembuh banyak dan hanya dua orang pasien dirawat. Nantinya dinamika di lapangan cukup tinggi karena kita mengatur dan merubah kebiasaan orang," kata Zulkifli, Sabtu.
Dijelaskannya, PSBB di Dumai fokus pada pemutusan COVID-19 di empat titik pasar tradisional, karena itu selain diterapkan pembatasan jam buka, juga segera dilakukan rapid test massal kepada pedagang dan peringatan wajib memakai masker.
Dalam dua bulan terakhir, masyarakat Dumai sebagian besar sudah memahami dan menjalankan protokol kesehatan cegah COVID-19, namun tetap masih ada yang belum paham dan tidak mengikuti anjuran pemerintah.
Beberapa langkah pemutusan penularan COVID-19 sudah dimulai Pemko Dumai sejak wabah marak dua bulan silam, diantaranya pembatasan jam malam, karantina wilayah RT, distribusi bantuan sosial, penguatan alat medis dan lain sebagainya, sehingga kesadaran jaga kesehatan sudah banyak dipahami.
"Petugas gabungan siap melaksanakan PSBB dengan tegas dan humanis, hindari konflik dan selesaikan masalah di lapangan. PSBB Dumai tetap dijalankan, dan masa sosialisasi selama tiga hari dimulai sekarang," sebut Zulkifli.
Selama PSBB untuk pembatasan jam malam tetap diberlakukan seperti biasa, yakni dimulai pada pukul 01 sampai pukul 05 dini hari, demikian juga dengan pembatasan angkutan sebesar 50 persen.
Sementara, Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta menekankan kepada petugas di lapangan agar memahami tugas sebelum menjalankan PSBB dengan memberi contoh dan teladan kepada masyarakat luas.
Andri mengimbau petugas untuk tidak arogan kepada masyarakat, namun tetap tegas dan mengedepankan rasa humanis serta bekerja ikhlas dengan harapan PSBB berhasil memutus rantai penularan COVID-19.
"Belajar pengalaman PSBB di beberapa daerah, dinamika tinggi dan rentan permasalahan, harapan kita tidak ada konflik dan petugas harus tegas dalam bekerja," kata Kapolres Andri.
Apel Konsolidasi PSBB Kota Dumai dihadiri ratusan petugas gabungan dari TNI Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Gugus Tugas COVID-19 dan tim medis serta lainnya.
Baca juga: Dua bulan dirawat, pasien pertama COVID-19 Dumai akhirnya sembuh
Baca juga: Kadis Sosial Dumai didemo mahasiswa terkait Bansos COVID-19
Berita Lainnya
Dumai sambut Normal Baru dan tak perpanjang PSBB
03 June 2020 16:43 WIB
Pedagang Dumai tolak PSBB dipicu ucapan arogan lurah
19 May 2020 17:22 WIB
Gebrakan baru, MUI Dumai bolehkan warga salat Idul Fitri di masjid
19 May 2020 13:28 WIB
Kapolres Dumai ingatkan anggotanya tak arogan saat PSBB
19 May 2020 5:37 WIB
Pedagang pasar di Dumai turun ke jalan tolak pembatasan jam usaha
18 May 2020 23:42 WIB
Hari pertama PSBB di Dumai disambut dua positif COVID-19
18 May 2020 22:46 WIB
Pemuda Muhammadiyah Dumai : Pelaksanaan PSBB jangan formalitas saja
17 May 2020 14:18 WIB
Pemko Dumai rampungkan data bantuan sosial warga terdampak COVID-19
28 April 2020 15:16 WIB