Pekanbaru (ANTARA) - Polda Riau menyampaikan keterangan saksi ahli bahwa lokasi bekas terbakar di lahan PT Sumber Sawit Sejahtera ditemukan bibit sawit yang telah ditanam dengan kondisi tidak tersusun secara rapi.
"Keterangan saksi ahli yang diberikan kepada penyidik pada areal bekas terbakar ditanami sawit tetapi tidak tersusun rapi," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau AKBP Andri Sudarmadi di Pekanbaru, Selasa.
Selain itu, di sisi lain lokasi kebakaran juga ditemukan adanya bibit sawit. Diduga bibit sawit itu sengaja disiapkan untuk ditanami di lahan bekas terbakar yang luasannya mencapai 155 hektare.
PT SSS adalah perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Pelalawan.
Lahan perusahaan itu, kataAndri, terbakar pada bulan Februari 2019. Kebakaran diduga kuat akibat kesengajaan untuk memperluas perkebunan.
Kebakaran di lahan gambut perusahaan itu terjadi selama 1 bulan lamanya hingga menghanguskan 155 hektare lahan.
Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk menggali keterangan 11 saksi ahli dari berbagai universitas.
Pada bulan Agustus 2019, polisi menetapkan PT SSS sebagai tersangka secara korporasi.
Selanjutnya, di awal Oktober ini, penyidik melakukan gelar perkara dan menetapkan Direktur Utama PT SSS berinisial EH sebagai tersangka secara korporasi.
Tidak hanya itu, polisi kemudian menetapkan penjabat sementara Manajer Operasional PT SSS berinisial AOH sebagai tersangka.
Dia disebut sebagai pihak paling bertanggung jawab dalam kebakaran itu. AOH kemudian diperiksa pada hari Senin (7/10).
"Pemeriksaan dilakukan secara maraton sejak siang," ujarnya.
Baca juga: Karhutla Riau - Polisi tangkap kakek 75 tahun tersangka
Baru pada Senin malam, AOH langsung ditahan oleh penyidik sebagai bagian dari penyidikan.
Sementara itu, EH tidak dilakukan penahanan karena statusnya sebagai tersangka mewakili perusahaan.
"Jabatannya dalam perusahaan adalah direktur utama. Tidak bisa dipidanakan badan karena mewakili korporasi, kecuali denda hingga penutupan perusahaan," katanya.
Dalam menangani perkara ini, kata Andri, pihaknya menggunakan dua pola. Pola pertama, dengan menjerat perusahaan agar tidak lolos dari sanksi hukum, dan pola kedua adalah secara perorangan agar ada dari perusahaan yang dipenjara.
Sejumlah berkas turut disita polisi, di antaranya NPWP, surat keputusan pemberian izin dari pemerintah daerah, rencana kerja lapangan, analisis dampak lingkungan, hingga rencana pengelolaan dan perencanaan lingkungan hidup.
Baca juga: Kebakaran lahan Pekanbaru hanguskan kebun nanas, ular-ular ditemukan mati
Baca juga: Polda Riau tahan petinggi PT SSS sebagai tersangka Karhutla
Berita Lainnya
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
BPBD Riau luncurkan desa tangguh bencana atasi karhutla
12 September 2024 4:46 WIB
13 helikopter dan pesawat antisipasi karhutla di Riau
06 September 2024 8:51 WIB
PT SLS sinergi dengan Kelompok Tani Peduli Api cegah dan atasi kebakaran lahan
24 August 2024 11:12 WIB
Karhutla terjadi pada lahan PT DSI di Siak seluas 3 hektare
02 August 2024 19:50 WIB
Bakar lahan untuk tanam sayur, pria di Pekanbaru dibui
29 July 2024 13:20 WIB
Helikopter bom air padamkan karhutla 5 ha di Siak
22 July 2024 16:49 WIB