Pekanbaru (ANTARA) - Pengamat hukum dari Universitas Riau, DR. Erdianto Effendi mengatakan, demo mahasiswa besar-besaran di seluruh Indonesia tidak bisa dianggap enteng, bahkan dalam sejarah Indonesia demo mahasiswa berhasil membuat sejarah.
"Sebab demo mahasiswa berbeda dengan demo kelompok masyarakat yang lain karena dianggap objektif dan non partisan, dan mereka dianggap mewakili kepentingan publik dan diperjuangkan adalah nilai moral," kata Erdianto di Pekanbaru, Rabu.
Tanggapan tersebut disampaikannya, terkait unjuk rasa yang diikuti ribuan mahasiswa di Gedung DPRD Jateng, sehari yang lalu, menuntut dilakukannya peninjauan kembali atas UU KPK hasil revisi ke Mahkamah Konstitusi, dukungan terhadap KPK, dan menolak rencana pengesahan RUU KUHP.
Menurut Erdianto, sulit untuk dikatakan sebagai gerakan yang dikomandoi orang atau pihak tertentu jika mereka mampu bertahan beberapa hari.
Tetapi pemerintah dilematis, katanya, jika bersikap membiarkan gelombang demo dapat membesar dan dapat melumpuhkan keadaan lalu lintas dan perekonomian sampai keamanan. Ironinya jika pemerintah bertindak keras, itu juga dapat menjadi pemantik gerakan yg lebih besar.
"Jika merespon tuntutan mahasiswa, sejauh ini Presiden sudah memutuskan pengesahan RUU KUHP. Namun Presiden belum bersikap soal UU KPK, ini akan terbaca oleh mahasiswa sebagai sikap tidak mendukung pemberantasan korupsi yang menjadi spirit reformasi itu," katanya.
Ia memandang justru persoalan bisa menjadi meluas tidak peduli lagi pada substansi, meskipun para pakar hukum pidana menjelaskan baiknya RUU KUHP, namun penjelasan itu sulit mengubah persepsi publik yang sudah terlanjur punya opini sendiri.
Menghadapi opini publik, katanya menekankan, harus diambil sikap yang realistis dan jika perlu pemerintah harus mau mendegarkan tuntutan mahasiswa.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB