Pekanbaru (ANTARA) - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya berbagi "resep" atau kiat agar Festival Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, gaungnya bisa lebih kuat untuk menarik wisatawan nusantara dan mancanegara atau mendunia.
“Saya buka saja ya, anggaran promosinya kurang,” kata dia saat meninjau persiapan pembukaan Festival Pacu Jalur di Kota Teluk Kuantan, Kuansing, Selasa.
Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kira-kira 1,3 hingga 1,5 meter. Dalam bahasa penduduk setempat, kata Jalur berarti Perahu.
Setiap tahunnya, sekitar tanggal 23 hingga 26 Agustus, Festival Pacu Jalur digelar sebagai sebuah acara budaya masyarakat di Kuansing, bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menpar mengakui bahwa Festival Pacu jalur sebelumnya pernah masuk di kalender pariwisata nasional (calender of event) dari Provinsi Riau, namun pada tahun 2019 dikeluarkan dari daftar. Hanya tiga agenda pariwisata di Riau yang masuk, yakni Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir, balap sepeda Tour de Siak di Kabupaten Siak, dan Bono Surfing di Kabupaten Pelalawan.
Ia menjelaskan, untuk bisa masuk dalam kalender pariwisata nasional, Pacu Jalur harus memiliki setidaknya tiga hal. Pertama, nilai kreatif (creative value), konsistensi, dan nilai komersial. Secara konsistensi, Arief Yahya menilai Pacu Jalur sudah tidak terbantahkan lagi karena sudah diselenggarakan sejak 116 tahun yang lalu.
Namun, pacu jalur dinilai belum memenuhi dari sisi nilai komersialnya. “(Pacu Jalur) ini tidak boleh ditonton sendiri, karena ini pariwisata. Idenya menarik bukan hanya orang, tapi juga uang. Kita punya masalah jarak dari Pekanbaru ke Teluk Kuantan perjalanan lebih dari tiga jam,” terangnya.
Menpar memberikan kiat begitu pentingnya promosi sebuah acara pariwista agar bisa diketahui lebih luas secara nasional bahkan internasional. “Promosi tidak hanya disini, karena orang sudah tahu tiap Agustus pasti ada (pacu jalur). Promosi ke daerah tetangga-tetangga di Indonesia termasuk ke wisman seperti ke Malaysia,” lanjutnya.
Arief berjanji pada tahun depan akan membantu penyelenggaraan Festival Pacu Jalur, namun panitia harus berbenah dalam hal promosi.
“Uangnya jangan dihabiskan untuk event. Tahun depan akan saya bantu, klo saya (bantu) Rp1 miliar maka Rp500 juta untuk event dan Rp500 juta promosi ke media,” katanya.
Anggaran promosi, sebutnya sekitar 70 persen digunakan untuk promosi praacara selama 2 hingga 3 bulan, 20 persen ketika acara berlangsung, dan 10 persen untuk setelah acara berlangsung.
“Saya harap media juga tulis yang positif untuk kemajuan Kuansing juga,” ujarnya.
Baca juga: Menpar nilai Pulau Rupat Riau cocok untuk KEK pariwisata, begini penjelasannya
Baca juga: Menpar: Akses Dumai-Malaka pintu untuk datangkan wisman tercepat untuk Riau
Baca juga: Menpar Arief dorong Riau buat ajang wisata kelas dunia
Berita Lainnya
Menteri Pariwisata sebut ajang Miss Cosmo 2024 bantu promosikan budaya Indonesia
28 November 2024 13:49 WIB
Menpar Arief Yahya buka Festival Pacu Jalur, tambah hadiah jadi Rp100 juta
21 August 2019 11:56 WIB
Menpar: Akses Dumai-Malaka pintu untuk datangkan wisman tercepat untuk Riau
20 August 2019 19:29 WIB
Menpar nilai Pulau Rupat Riau cocok untuk KEK pariwisata, begini penjelasannya
20 August 2019 19:18 WIB
Menpar Arief dorong Riau buat ajang wisata kelas dunia
20 August 2019 16:54 WIB
Menpar harapkan Riau perbanyak agenda pariwisata berstandar nasional, begini penjelasannya
21 August 2019 13:07 WIB
Sampah menumpuk usai Festival Pacu Jalur di Kuansing
27 August 2024 16:10 WIB
Perampok berkedok hipnotis beraksi di Festival Pacu Jalur Kuansing
26 August 2024 18:37 WIB