PDI Perjuangan ungkit sifat temperamental Prabowo

id Prabowo Subianto,sekjen pdip hasto kristiyanto,pdip 2019,pilpres 2019,prabowo sandiaga,berita riau terbaru,berita riau terkini,berita riau antara

PDI Perjuangan ungkit sifat temperamental Prabowo

Sekjen PDI Perjuagan Hasto Kristiyanto (Antaranews/Riza Harahap)

Jakarta (ANTARA) - Persaingan politik jelang hari pemungutan suara tanggal 17 April makin memanas. PDI Perjuangan mencermati adanya persoalan serius pada kepemimpinan Capres 02 Prabowo Subianto yang dinilai cenderung temperamental, mengeluarkan kata-kata kasar, dan ketidakpantasan etis di hadapan publik.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, mengamati rangkaian kampanye Capres 02 Prabowo Subianto pada masa kampanye Pemilu Presiden tahun 2019.

"Kata-kata kasar yang diucapkan Pak Prabowo semakin meruntuhkan kredibilitas dan martabat pemimpin. Sikap egonya dan tampilan elite di sekitarnya justru semakin memperburuk keseluruhan tampilan politik yang seharusnya positif dan bijak," kata Hasto.

Baca juga: Ini alasan kenapa BPN klaim elektabilitas Prabowo-Sandiaga 62 persen

Menurut dia, PDI Perjuangan berpandangan bahwa karakter pemimpin akan ikut menentukan kultur positif dan martabat bangsa. "Ketika Pak Jokowi tampil sebagai sosok apa adanya, merakyat, visioner, dan selalu bergulat dengan apapun persoalan rakyat sambil terus mengedepankan optimisme, maka hal ini menghasilkan kultur bangsa yang bergerak maju dan mengejar prestasi," katanya.

Sebaliknya, sikap Prabowo yang dinilai Hasto emosional dan sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, akan menghadirkan ketakutan, kegelisahan, dan pesimisme.

"Atas berbagai tampilan gebrakan temperamental Pak Prabowo, termasuk larangan bagi penonton yang menertawakan dirinya saat debat yang lalu, harus dilihat sebagai persoalan serius tentang karakter pemimpin yang berkorelasi langsung dengan peradaban bangsa," katanya.

Hasto menegaskan, politik adalah proses berpenghidupan kebangsaan yang seharusnya mengontestasikan hal-hal baik, dan membawa kemajuan peradaban, serta kebaikan bagi bangsa dan negara. "Pilpres akhirnya menampilkan kontradiksi karakter dasar pemimpin," katanya.

Baca juga: Ada anak-anak saat kampanye akbar di GBK

Baca juga: Sekjen DPP Demokrat bantah ada keretakan di koalisi Prabowo-Sandi