Pekanbaru butuh rumah singgah naungi korban kekerasan

id Rumah singgah

Pekanbaru butuh rumah singgah naungi korban kekerasan

ilustrasi rumah singgah (Antaranews/jfan-jkt.org)

Kota Pekanbaru belum memiliki rumah singgah untuk menaungi anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan di daerah itu guna memulihkan trauma psikis dan kondisi fisik mereka dari kejahatan yang merusak masa depan dan mental itu.

"Seperti untuk kasus Rizky usia 8 tahun, kini masih diinapkan di RS Bayangkara Pekanbaru, karena anak mengalami trauma sedangkan Pekanbaru belum memiliki Rumah Singgah," kata Asmanidar SH, Koordinator Unit Layanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas PPPA, Kota Pekanbaru, di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, Pekanbaru memerlukan rumah singgah atau rumah aman bagi anak untuk dititipkan dan dijaga apalagi bagi korban yang tidak memiliki keluarga.

Baca juga: Dinsos Inhil Upayakan Evakuasi Nenek Kamariah Ke Rumah Singgah

Pasca kekerasan fisik yang dialaminya, kata Asmanidar, Rizky belum bisa banyak dimintai keterangan, karena masih dalam kondisi trauma, namun kasusnya tetap ditindaklanjuti.

"Kasus Rizky sedang ditindaklanjuti, dan pelakunya sudah di tahan oleh Polsek Tenayan Raya, dan kini kita bersama penyidik, akan meninjau kondisi anak masih dirawat di RS Bhayangkara Pekanbaru di Jalan kartini," katanya.

Peninjauan dilakukan, katanya lagi, apakah anak sudah memungkinkan untuk dimintai keterangan atau diambil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus penganiayaan itu oleh kepolisian.

"Terkait kondisi psikologis anak akan di konseling bila kondisi fisiknya sudah pulih dan karena kondisi anak yang tidak punya keluarga, maka Tim Unit Layanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas PPPA, Kota Pekanbaru, akan bekerjasama dengan lembaga lain untuk penitipan anak," katanya.

Rizky, anak berusia 8 tahun yang tidak pernah sekolah itu, mengalami penganiayaan fisik oleh ibu kandungnya dan oleh teman ibunya (pacar,red) menderita luka-luka dan lebam pada beberapa bagian di tubuhnya, ditemukan oleh pemiliki kandang ayam karena anak korban kekerasan fisik itu tidur di dalam kandang ayam.

Baca juga: Bina Gelandangan Dan Anak Jalanan, Dinsos Rohil Bangun Rumah Singgah

Baca juga: Rumah Singgah YKAKI Riau Tampung 45 Anak Penderita Kanker