Pekanbaru (Antaranews Riau) - Sebagai Perusahaan besar yang beroperasional di Kabupaten Pelalawan, sudah menjadi komitmen bagi PT Riau Andalan Pulp and Paper untuk tumbuh bersama masyarakat sekitar. Sejumlah program pemberdayaan masyarakat pun digagas, untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Coordinator Comodity Development PT RAPP, Neneng mengatakan perlu seni tersendiri untuk menumbuhkan kepercayan diri masyarakat agar mampu menerima program yang diberikan.
"Dari yang tidak mau menjadi mau dari tidak tau, menjadi tau. Dari yang tidak mengenal potensinya, menjadi kenal. Awalnya kita tekankan pada konsep penyadaran perilaku merubah mindset mereka. Setelah itu bagaimana perusahaan mampu tumbuh bersama dengan mereka. Mampu terciptanya hubungan yang harmonis," ucap Neneng belum lama ini.
Baca juga: PS RAPP Raih Juara 1 TROFEO EAST GATE 2019
Melalui pondasi yang kuat akhirnya lahirlah bervariasi program pemberdayaan masyarakat. Yang paling pertama dijangkau yakni program-program yang sejalan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Yang paling utama dikembangkan yakni dari sektor perekonomian. Karena kalau ekonomi mereka kuat, program kesehatan akan lebih muda diterima, begitupun dengan pendidikan. Masyarakat juga akan lebih mudah berkembang," ucapnya.
Program Comodity Development yang akan direalisasikan untuk satu tahun kedepan, ujarnya, merupakan gagasan yang disampaikan masyarakat melalui rembuk desa. RAPP membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk meinisiasi program tersebut.
"Ini bentuk komitmen perusahaan dalam membangun ekonomi masyarakat. Dengan melibatkan perangkat desa. Kita adakan rembuk desa untuk membuat program CD satu tahun kedepan," paparnya.
Di bidang kesehatan, Pihaknya melirik posyandu yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di desa.
"Untuk kesehatan masyarakat desa Posyandu yang paling pertama kami sentuh. Ada volunteernya, Ibu-ibu PKK yang kita latih," sebut.
Di bidang pendidikan, kehadiran RAPP telah memacu prestasi bagi sejumlah putra-putri daerah penerima bantuan. Bahkan managemet Comodity Development RAPP pernah menerima penghargaan dari Universitas.
Kategori program beasiswa pendidikan pun bervariasi, ada yang diberikan kepada pelajar yang berasal keluarga kurang mampu, beasiswa untuk masyarakat tempatan dan pelajar yang berprestasi.
"Untuk anak-anak kurang mampu, Setingkat pelajar SMA itu dapat bantuan Rp3 juta/tahun dengan konsep kita bekerja dengan BRK (Bank Riau Kepri) setiap bulannya mengeluarkan Rp250 ribu sesuai dengan kebutuhan anak," sebutnya.
"Yang kedua orientasinya untuk anak-anak tempatan, dengan salah satu kriterianya orang tuanya melayu. Ini sejalan juga dengan pelajar berprestasi, termasuk atlet-atlet yang berprestasi," sebutnya.
Dia mengatakan, perusahaan juga menggandeng mitra-mitra untuk bekerja sama. Seperti pengolahan madu, yang bahan bakunya disuplai dari mitra perusahaan.
"Madu dari mitra kita, disini hanya sekedar pegolahaannya saja, termasuk, packaging (kemasan) dari produk madu itu sendiri," sebutnya.
Selanjutnya, ada program pengembangan potensi desa, salah-satunya melalui budidaya nenas yang berlokasi di Kabupaten Siak. Kegiatan itu bertujuan untuk memaksimalkan hasil produksi.
"Awalnya kita mengembangkan 10 hekatare, oleh masyarakat karena melihat ada potensi untuk meningkatkan pendapatan. Maka mereka kembangkan menjadi 167 hektare," sebutnya.
"Pada panen raya, Bupati Siak turut mengapresiasi. Bahkan Dinas Perdagangan provinsi ingin berkolaborasi dengan kita untuk pengolahannya agar bernilai jual tinggi," paparnya.
Dia juga menjelaskan sejumlah program yang menciptakan integrated farming system dan program-program lainnya.
Kemudian, ada Rumah Batik Andalan Binaan PT RAPP yang terus melakukan ekspansi bisnis tidak hanya di dalam negeri tetapi menjajal pasar luar negeri. Hal ini mengingat, Batik khususnya, sudah mendunia sehingga tentu sangat mudah diterima pasar ekspor.
"Kami sudah mendistribusikan sampai ke Prancis, Brazil, Hongkong. Kita kenalkan kepada tamu kita yang datang dari Luar Negeri, biasanya mereka bawak untuk oleh-oleh, ini sekalian promosi batik kita disana," sebut Neneng.
Lebihlanjut, Neneng menginformasikan, Rumah Batik Andalan Binaan PT RAPP memproduksi 200 hingga 500 lembar kain perbulannya dengan harga jual cukup terjangkau dengan kisaran Rp150 ribu per lembar.
Untuk pengrajin batik sendiri, pihaknya memperdayakan masyarakat tempatan yang mayoritas kaum perempuan. Mereka awalnya diberi pelatihan hingga mahir sebagai pengrajin batik.
"Ibu-ibu cantik disini, penghasilannya Alhamdulillah Rp3 juta perbulannya. Tentu kami harapkan dapat membantu perekonomian keluarga mereka," sebutnya.
Baca juga: Disdikbud Siak kembali deseminasi Program PINTAR Tanoto Foundation
Baca juga: LP&C RAPP Raih Juara dalam Kompetisi Cepat Tepat K3 Provinsi Riau
Berita Lainnya
RAPP wujudkan harapan ratusan warga Kampung Rantau Panjang nikmati air bersih
27 September 2024 15:59 WIB
RAPP dampingi Rawang Kao menjadi Sentra Pisang Barangan secara berkelanjutan
18 September 2024 10:23 WIB
Rumah Batik Andalan berdayakan IRT di Pelalawan jadi pembatik handal
11 September 2024 14:38 WIB
Di ISF 2024, RGE paparkan upaya dukung transisi energi dan ekonomi hijau
08 September 2024 16:25 WIB
Dorong Indonesia jadi kiblat fesyen muslim dunia, APR dukung Road to JMFW 2025
04 September 2024 11:44 WIB
Plt Bupati Meranti tandatangani MoU dan PKS dengan PT RAPP tingkatkan mutu pendidikan
22 August 2024 14:42 WIB
PT RAPP dan Pemkab Meranti sepakat tingkatkan kualitas pendidikan
21 August 2024 21:26 WIB
PT RAPP bantu Rp350 juta dukung festival pacu jalur tradisional
15 August 2024 9:37 WIB