Riau Targetkan 92 Penderita "Bebas Pasung" 2019

id Pasung,Dinsos, rs

Riau Targetkan 92 Penderita "Bebas Pasung" 2019

Riau Targetkan 92 Penderita "Bebas Pasung" 2019 (Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Dinas Sosial Provinsi Riau menargetkan tahun 2019 "bebas pasung" bagi 92 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di 12 kabupaten dan kota untuk yang kini masih dipasung agar mereka dapat hidup layak seperti manusia normal.

"Untuk mencapai target bebas pasung tahun 2019 bagi 92 penderita itu, maka Riau terus memperkuat koordinasi dengan sejumlah dinas terkait," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Dinas Sosial Provinsi Riau H.M.Zen, SAg, MAg, di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Zen, target tersebut ditetapkan, karena di 12 kabupaten dan kota di Riau, masih ditemukan ODGJ sebanyak 92 orang yang menjalani pemasungan mulai dari 1 tahun hingga 17 tahun lebih, dan tindakan ini jelas melanggar HAM.

Ia mengatakan, untuk mencapai target bebas pasung itu, Dinsos Riau juga memberdayakan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), serta pendamping disabilitas atau pekerja sosial masyarakat yang bersedia membantu melakukan penjaringan ODGJ itu untuk dibebaskan dari pemasungan.

Menurut Zen, penjaringan pemasungan terakhir dilakukan pada tahun 2017 untuk 155 ODGJ dan berhasil dievakuasi ke RS Jiwa sebanyak 63 orang dan sisanya sebanyak 92 kasus itu, kendati pada tahun 2018 kegiatan yang sama tidak bisa dilakukan terkait tidak cairnya anggaran.

"Tahun 2018 anggaran Dinsos Riau tidak bisa dicairkan, sementara kewajiban melakukan kegiatan penjaringan ODGJ di luar panti menjadi tanggung jawab Dinsos kabupaten dan kota, dan Dinsos Provinsi Riau menjadi pemandu paling depan," katanya.

Baca juga: Dari 165, Jumlah Pasien Pasung Di Inhil Tinggal 13 Orang

Selain itu, katanya, belum jalannya program yang sama tahun 2018 juga terkendala adanya dinas sosial di kabupaten dan kota yang ditumpangkan dengan tiga dinas lainnya sehingga agenda tersebut tidak fokus dan ketersediaan anggaran dibagi-bagi.

Kendala lainnya dalam upaya mendorong percepatan bebas pasung adalah letak geografis wilayah yang memiliki ODGJ tersebut terisolasi, sulit transportasi, lemahnya koordinasi sehingga evakuasi penderita membutuhkan anggaran besar seperti untuk mencarter speed boad.

"Namun demikian Puskesmas setempat masih memberikan pelayanan kesehatan khususnya pemberian obat. Karena itu kita berharap keluarga tetap mendorong pasien agar rajin minum obat setiap hari dan tidak putus," ujarnya.

Berdasarkan data tahun 2017 tercatat sebanyak 155 ODGJ dan 63 diantaranya ada yang sedang menjalani perawatan dan pengobatan di rumah sakit jiwa serta dikembalikan kepada keluarganya, karena sudah bisa hidup berangsur normal.

Namun, katanya, ada pula yang terpaksa dirawat kembali ke RS Jiwa atau ditahan dalam kamar oleh keluarganya karena disoraki gila oleh anak-anak saat penderita pergi ke pasar atau keluar rumah.

Selain di Riau, panti yang menjadi rujukan rehabilitasi para ODGJ adalah di Panti Rehabilitasi Bina Laras, yakni panti sosial yang memiliki tugas untuk memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat mental bekas psikotik, dan ODGJ agar mampu mandiri serta berperan aktif dalam masyarakat.

Para ODGJ itu berasal dari Kota Pekanbaru sebanyak 3 kasus dan sudah dievakuasi atau dirujuka ke RS Jiwa sebanyak 3 orang (sisanya nol penderita), Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 12 dievakuasi smeua, Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 23 kasus dan 8 dievakuasi, sisanya menjadi 15 ODGJ lagi.

Berikutnya dari Kabupaten Inderagiri Hulu sebanyak 12 kasus, sebanyak 3 Orang dievakuasi sisanya menjadi 9, selanjutnya dari Kabupaten Pelalawan sebanyak 11 kasus, 3 dievakuasi dan sisanya 8, Kabupaten Siak sebanyak 3 kasus, diantaranya 2 dievakuasi sisanya 1 orang lagi masih dipasung.

Dari Kota Dumai tercatat sbeanyak 8 kasus, dna tak satupun yang dievakuasi sehingga masih bersisa sebanyak 8 lagi. Dari Kabupaten Kepulauan Meranti tercatat sebanyak 16 kasus, dievakuasi nol dan sisa 16 kasus. Dari Kabupaten Kampar sebanyak 36 kasus, 7 dievakuasi dan tinggal 29 kasus lagi, sedangkan Bengkalis nihil kasus. Di Inhil sebanyak 24 kasus dan semuanya sudah dievakuasi ke RS Jiwa..

Baca juga: 2017, Dinkes Inhil Targetkan Daerah Tersebut Bebas Pasung

Baca juga: Mensos Targetkan Indonesia Bebas Pasung Pada 2019