Pekanbaru (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi  Riau, telah menaburkan sebanyak 6.400 Kg garam di awan Riau guna mengundang turunnya hujan di musim kemarau saat ini.

"Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sudah dilakukan oleh tim Satgas udara, sampai saat ini sudah delapan kali dilakukan penaburan," kata  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Jim Gafur di Pekanbaru, Ahad.

Jim mengatakan, tim  telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca  untuk pencegahan kebakaran  hutan dan lahan di kabupaten/kota se-Riau. 

Lanjut dia,  dalam sekali terbang pesawat TMC  mampu menabur sekitar 800 Kg garam ke udara yang ada awannya.

"Nah kalau delapan kali berarti sudah 6.400 Kg garam yang ditabur di awan Riau," katanya. 

Jim mengatakan, TMC dilakukan di beberapa wilayah diantaranya Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai. 

"Di daerah itu yang ada potensi awan, makanya garam ditebar di wilayah itu. Selain itu daerah itu juga rawan kebakaran, makanya untuk mengantisipasi terjadi kebakaran kita lakukan antisipasi dengan melakukan TMC," ungkapnya. 

Disamping itu, Jim menambahkan hari ini Minggu,  hot spot (titik panas) maupun fire spot (titik api) di Provinsi Riau nihil. 

Meski begitu,  ia tetap mengajak semua masyarakat Riau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Semoga  dengan begitu tahun 2021 Riau bisa bebas asap," tukasnya.

Baca juga: BPPT terapkan modifikasi cuaca untuk cegah karhutla di Riau

Baca juga: BPPT lakukan rekayasa cuaca cegah karhutla di Riau
 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025