Pekanbaru (ANTARA) - Data Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru melaporkan sebanyak 28 kali  kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Kahutla)  di Kota Pekanbaru sejak awal tahun 2020 ini.

"Dari 28 kejadian itu ada seluas 61, 32 hektare hutan dan lahan yang hangus," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, Zarman Chandra,  kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Zarman mengatakan dari total 28 kejadian Kahuta itu, sebanyak 18 kali terjadi pada bulan  Februari, delapan kali di  Januari  dan dua di Maret.

"Bulan Maret  baru memasuki pekan pertama  sudah dua Karhutla," katanya.

Dikatakan  Zarman dengan kejadian itu, petugas  pemadam  telah berupaya memadamkan lahan terbakar tersebut semaksimal mungkin.

Disamping itu, kata  mantan Camat Payung Sekaki ini, Karhutla  terjadi di Pekanbaru rata-rata faktor  oknum tidak bertanggung jawab yang hendak membuka lahan dengan cara membakar lahan kosong.

"Kami sudah pastikan dan mengecek Zero Fire dan Zero hotspot, setelah pemadaman per-satu titik wilayah terjadinya Karhutla di tanah gambut dan tanah biasa," katanya.

Ditambahkan dia, 28  kejadian  Karhutla  itu tersebar di  sejumlah Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru diantaranya, Kecamatan Tampan, Tenayan Raya,  Rumbai,  Rumbai Pesisir,  Payung Sekaki,  Marpoyan Damai, dan  Bukit Raya.

"Kami  berpesan kepada lima  camat yang di wilayahnya belum terjadi musibah Karhutla, untuk dapat menyampaikan imbauan kepada masyarakatnya  tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu, jangan membakar sampah di dekat lahan kosong. Sebab, dua faktor ini tertinggi terjadinya Karhutla,"  kataya.

Baca juga: KLHK bentuk KPH di lokasi rawan Karhutla di Riau, begini penjelasannya
Baca juga: Tercatat 29 kasus karhutla terjadi di Bintan selama Januari-Maret 2020
Baca juga: Rentang Januari-Februari 44 orang jadi tersangka karhutla, begini penjelasannya

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Febrianto Budi Anggoro
Copyright © ANTARA 2025