Jakarta (Antarariau.com) - Pada pertengahan November tahun lalu, merek ponsel asal China, Vivo kembali menawarkan ponsel swafoto Vivo V7, menyusul kehadiran pendahulunya V7+.
Seperti pendahulunya, Vivo V7 masih mengusung konsep awal membekali kamera depan dengan resolusi lebih besar dibanding kamera belakang. Ponsel pintar ini juga menawarkan hasil swafoto dengan efek bokeh -- efek fotografi yang membubuhkan filter blur alias pengaburan kepada objek selain fokus utama foto.
Efek bokeh belakangan banyak dibenamkan oleh produsen teknologi untuk ponsel pintar mereka, namun baru sedikit ponsel yang menghadirkannya untuk kamera depan. Salah satunya adalah Huawei nova 2i yang memang membekali kamera ganda untuk menghasilkan foto selfie dengan efek bokeh.
Sementara itu, Vivo V7 hanya menggunakan software dan mengandalkan satu kamera dengan resolusi 24MP untuk menghasilkan foto selfie dengan efek bokeh yang tak kalah baik.
Selain kamera depan, Vivo V7 juga mengunggulkan fitur andalan FullView Display dan Face Access. Berikut ulasan ANTARA News untuk Vivo V7.
Desain
Vivo V7 hadir dengan layar lebih kecil dari pendahulunya. Vivo V7+ mengusung layar 5,9 inci, sementara Vivo V7 memiliki layar 5,7 inci dengan desain yang lebih lengkung yang lebih nyaman untuk digenggam.
Memiliki bobot yang terbilang ringan 139 gram dan dimensi 149,3 x 72,8 x 7,9 mm, Vivo V7 dirancang dengan teknologi tampilan FullView Display dengan aspek rasio 18:9 dan rasio body screen-to-body sebesar 83,6 persen.
Pada bagian depan, Vivo menempatkan LED notifikasi dan LED flash, serta kamera 24MP di bagian atas, tanpa tombol fisik di bagian bawah. Hal ini dikarenakan teknologi FullView Display di mana tombol navigasi tersaji langsung dalam layar.
Vivo menaruh pemindai sidik jari di bagian belakang ponsel yang memudahkan saat membuka kunci layar dengan jari telunjuk saat menggenggam ponsel. Sementara itu, tampilan bagian belakang relatif simpel dengan kamera belakang diletakkan di ujung kiri atas lengkap dengan LED flash.
Masih dibagian belakang, terdapat tulisan "VIVO" di bagian tengah, tepat di bawah pemindah sidik jari. Terdapat pula dua garis panjang yang terbentang dari kiri hingga kanan, masing-masing berada di ujung bagian atas dan bawah. Hal ini membuat tampilan mewah, terlebih warna Black Matte yang kebagian dipakai ANTARA News menambah kesan elegan.
Di bagian samping kanan terdapat tombol volume dan tombol kunci, sedangkan disamping kiri terdapat triple slot yang jarang ditemukan di perangkat lain. Slot tersebut mendukung dua slot SIM card dan satu slot yang dapat digunakan untuk memperluas ruang penyimpanan dengan MicroSD hingga 256GB.
Sementara itu, di bagian bawah terdapat speaker, port audio jack 3.5mm dan port USB. Meski saat ini sudah banyak smartphone yang menggunakan USB Type C, Vivo V7 masih menggunakan MicroUSB.
Software
Vivo V7 dibekali sistem operasi Android Nougat 7.1.2 yang dipasangkan dengan tampilan antarmuka Funtouch OS 3.2. Launcher bawaan Vivo tersebut terbilang simpel tanpa banyak variasi, sehingga tidak membebankan kinerja RAM. Perpindahan screen pun terasa cepat.
Funtouch OS 3.2 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal. Salah satunya, aplikasi bawaan iManager yang berisi fitur untuk mengelola ruang yang digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang dijalankan di ponsel, serta fitur untuk memantau data yang menginformasikan detail penggunaan data dan kecepatan jaringan.
Tidak hanya itu, Funtouch OS 3.2 juga membawa kemampuan multi-tasking yang dinamai Smart Split 3.0 yang memungkinkan menjalankan lebih dari satu aplikasi secara bersamaan.
Fitur ini bisa diterapkan ke sejumlah aplikasi di antaranya YouTube dan WhatsApp. Untuk membagi layar menjadi dua, hanya perlu menggeser layar dengan tiga jari ke bawah untuk menjalankan aplikasi lain.
Selain itu, Funtouch OS 3.2 juga mampu menyembunyikan tombol navigasi. Fitur ini cukup jarang ditemukan di perangkat yang mengusung layar FullView. Fungsi tombol navigasi digantikan dengan gerakan geser ke arah atas dari tombol navigasi yang ada di bagian bawah layar.
Fitur baru lainnya yang dibawa Funtouch OS 3.2 adalah Tangkap Layar Super yang belakangan juga mulai dihadirkan Apple lewat iOS 11. Tidak hanya memotret layar, fitur tersebut juga memungkinkan untuk merekam layar.
Ada pula fitur Mode Game yang memungkinkan untuk menerima panggilan penting serta membalas chat tanpa perlu menghentikan permainan.
Untuk keamanan, Vivo V7 dilengkapi pemindai sidik jari yang mampu menyimpan sidik jari lebih dari satu, sehingga tidak menjadi masalah ketika ponsel diambil dengan genggaman tangan kiri atau pun kanan. Sensor tersebut juga memiliki sensitivitas yang cukup baik.
Tidak hanya itu, pemindai sidik jari juga dapat digunakan untuk menangkap gambar, baik saat menggunakan kamera depan maupun belakang.
Vivo V7 juga menawarkan cara lain untuk membuka kunci ponsel yaitu dengan pemindai wajah atau yang dinamakan Face Access. Fitur tersebut memindai beberapa area wajah dan membuka kunci ponsel setelah mengidentifikasi fitur biologis wajah.
Saat ANTARA News mencoba, fitur tersebut tetap dapat mengenali biologis wajah meski menggunakan kacamata atau poni. Padahal, pada saat melakukan pemindaian wajah tim ANTARA News tidak menggunakan kacamata dan poni. Fitur tersebut juga memiliki sensitivitas yang cukup baik.
Hardware
Vivo V7 dipersenjatai prosesor octa-core 1.8GHz Snapdragon 450 yang dirilis Qualcomm pertengahan tahun lalu.
Chipset ini menjadi seri 400 pertama yang menggunakan proses14nm FinFET dan didesain untuk memberikan perbaikan yang signifikan dalam segi ketahanan baterai, performa grafis dan komputasi, dukungan kamera ganda dan konektivitas 4G LTE.
Melengkapi performa, chipset tersebut juga disokong prosesor grafis Adreno 506 dengan didukung RAM 4GB dan memori internal 32GB yang dapat diupgrade hingga 256GB.
Berdasarkan benchmark tes PCMark for Android, performa Vivo V7 diberi nilai 4847 yang dapat disandingkan dengan Xiaomi Mi A1. Sementara itu, Antutu Benchmark memberi skor 55119.
Dikombinasikan dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh, Vivo V7 mampu menyediakan energi yang cukup untuk bekerja seharian, bahkan lebih. Daya tahan baterai Vivo V7 mendapat pengakuan dari PCMark yang menunjukkan bahwa V7 dapat berjalan non-stop selama 12 jam 53 menit.
Hasil benchmark tes ini cukup mengejutkan karena tidak jauh berbeda dari Asus Zenfone Max 4 Pro yang mampu berjalan hingga 13 jam 5 menit dengan kapasitas baterai yang jauh lebih besar dibanding Vivo V7, yaitu 5.000 mAh.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh user, seperti mengetik, browsing atau pun editing video. Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU danRAM.
Untuk kelengkapan lainnya, Vivo V7 telah dilengkapi konektivitas 4G LTE, serta konektivitas WLAN 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2 dan Wi-Fi direct.
Kamera
Vivo membekali V7 dengan sensor kamera depan yang diklaim tertinggi saat ini yaitu 24MP. Kamera depan Vivo V7 dilengkapi Face Beauty 7.0 dengan Smart Beauty untuk mengidentifikasi gender yang menyesuaikan efek wajah pada pria dan wanita agar terlihat natural.
Fitur Smart Beauty memiliki Intelligent Light Assistant atau Auto Softlight Function yang otomatis menyesuaikan pencahayaan saat mengambil gambar, sehingga selfie juga terlihat cerah saat dilakukan di kondisi minim cahaya.
Selain itu, Vivo V7 juga membenamkan fitur Potrait Mode yang dapat diaktifkan pada kamera depan. Fitur ini dapat menghasilkan efek bokeh untuk hasil foto yang lebih fokus dan tajam.
Fitur tersebut dapat diaktifkan dengan menekan ikon kotak di bagian atas di sebelah tulisan HDR. Setelah menangkap gambar dengan fitur tersebut, ponsel akan mengambil waktu sejenak untuk memproses gambar.
Menariknya, hasil gambar bisa dibilang sangat baik, transisi objek dengan latar yang diburamkan terlihat cukup mulus dan sudah menyerupai kamera SLR, meskipun hanya menggunakan satu kamera.
Saat ANTARA News menjajal fitur tersebut untuk berswafoto dengan banyak orang, hasil efek bokeh juga mengesankan. Face detection pada kamera depan otomatis aktif untuk mengunci beberapa wajah dan mengaburkan bagian background, meski berada agak jauh dari kamera.
Sayangnya, fitur tersebut tidak memungkinkan untuk mengatur ulang efek bokeh secara manual, baik saat hendak mengambil foto atau pun saat hasil foto sudah ada di galeri. Ini terbilang penting karena sejumlah brand smartphone membenamkan kemampuan tersebut.
Untuk kamera belakang, Vivo V7 menghadirkan sensor 16MP yang hadir dengan berbagai mode. Mode-mode yang ditawarkan pada kamera cukup beragam, antara lain Ultra HD, PPT, Profesional, Gerak Lambat dan Fotografi.
Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan gerakan tangan dari depan kamera, sehingga dapat menangkap foto selfie tanpa menyentuh layar. Selain mengulurkan telapak tangan ke kamera untuk memotret, V7 juga dapat mengambil foto secara otomatis dengan deteksi suara ucapan "Cheese".
Vivo V7 juga dilengkapi dengan fitur Mode Live Picture baik di kamera depan maupun kamera belakang untuk menangkap gambar 1,5 detik sebelum dan 1,5 detik setelah mengambil gambar. Fitur ini membuat gambar terlihat lebih hidup.
Jika tidak ingin menggunakan mode, hasil gambar tanpa mode juga cukup memuaskan. Untuk mengambil objek dengan jarak dekat Vivo V7 mampu menangkap foto dengan hasil detail yang memuaskan, namun tidak sebaik kamera depan.
Kesimpulan
Dibandrol dengan harga Rp3,799 juta, Vivo V7 menjadi alternatif bagi Anda penggemar swafoto. Meski harga terbilang sedikit lebih mahal dibanding ponsel di kelasnya, namun Anda dapat merasakan pengalaman ala fotografer profesional dengan efek bokeh.
Tidak hanya dari segi kamera, dengan chipset yang mempuni ditambah baterai yang bisa dikatakan berkapasitas jumbo, performa yang dihadirkan Vivo V7 mampu mengakomodir aktifitas ber-swafoto, sekaligus bersaing dengan ponsel-ponsel di lini mid-end.