Peringati Harkitnas, Ayat Cahyadi Ingatkan Bahaya Laten Komunis

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pekanbaru, Provinsi Riau, menggelar Apel kesiapsiagaan menghadapi bahaya laten komunis, bersempena memperingati hari kebangkitan nasional yang ke-108 tahun 2016 di Lapangan Purna MTQ setempat.

"Kami memang tidak menggelar apel kebangkitan nasional hari ini di kantor walikota, karena ikut gabung apel siaga bahaya laten komunis, untuk pegawai akan dilakukan Senin esok," kata Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, usai upacara, di Pekanbaru, Jumat.

Wakil Walikota pada kesempatan tersebut juga tidak lupa mengucapkan selamat hari kebangkitan nasional yang ke-108 tahun 2016.

Ayat berharap agar semua elemen masyarakat di Kota Pekanbaru baik itu dari pihak TNI/POLRI, ormas, cendikiawan dan tokoh masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya laten komunis di masyarakat.

"Jangan beri mereka peluang untuk berkembang di Kota Pekanbaru. Jika ada diantara kita melihat bendera, lambang, asesoris, kegiatan yang berbau komunis laporkan," tegas Ayat.

Ia mengingatkan peran serta masyarakat Kota Pekanbaru untuk pro aktif memantau dan peduli terhadap bahaya laten yang diduga mulai menyusup.

"Laporkan saja kepada pihak yang berwajib jika ada menemukan lambang dilarang tersebut, karena idiologi mereka bertentangan dengan bangsa Indonesia," katanya menerangkan.

Ayat juga mengajak semua tokoh budaya, agama agar membantu pemerintah memberikan pengarahan dan peringatan ditengah umat dan jemaahnya terkait bahaya laten komunis yang kini mulai mengancam kesatuan bangsa.

Agama menjadi cara ampuh untuk menolak bahaya laten komunis karena tidak ada agama dinegara Indonesia yang membenarkan faham ateis.

"Tokoh agama dan budaya menjadi pion terdepan yang kami harapkan bisa mensosialisasikan kemasyarakat bahwa yang tidak memiliki agama dilarang hidup dinegeri ini," katanya lagi.

Ayat berharap kebangkitan nasional kali ini harus disikapi bersama warga Pekanbaru dengan meningkatkan rasa persatuan, bersatu, menggalang kepedulian sosial.

"Karena kemiskinan sangat mudah disusupi oleh isu komunis," tambahnya.