Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Pengelola objek wisata Bandar Bakau di Kota Dumai, Darwis Moh. Saleh, menyebutkan sejak sebulan lalu di kawasan pesisir Provinsi Riau itu terpantau kemunculan spesies kelompok satwa liar berupa empat ekor macan dahan.
Empat ekor macan dahan terdiri dua anak dan dua dewasa ini tanpa disengaja terlihat oleh pengelola bandar bakau tanpa diketahui asal usul dan kini hidup dengan memakan ikan yang mudah didapatkan dari pinggir bibir pantai sekitar kawasan tersebut.
"Sudah sebulan ini kami memantau empat ekor macan dahan hidup berkeliaran di areal bandar bakau seluas 20 hektar, dan diduga mereka berpindah dari habitat asli yang rusak," kata Darwis, di Dumai, Senin.
Pihak pengelola bandar bakau sejauh ini belum mengetahui dimana letak sarang empat ekor hewan berwarna coklat abu abu itu untuk hidup berkelompok di lokasi hutan mangrove tersebut.
Kemunculan hewan liar ke lokasi destinasi wisata alam di Dumai ini, lanjut dia, diharapkan bisa ditindaklanjuti dengan melakukan upaya konservasi supaya tidak beralih ke kawasan lain.
"Habitat asli macan dahan di hutan mangrove, dan kita akan berupaya melakukan konservasi kawasan agar satwa ini hidup dan berkembang secara alami di areal bandar bakau Dumai yang memiliki 24 jenis mangrove," terangnya.
Bandar bakau dikelola kelompok pencinta alam bahari di Dumai ini juga telah menjadi habitat hidup bagi sejumlah satwa lain, seperti ayam hutan, burung punai, persinggahan burung enggang, ular tiung, musang, kera dan berbagai jenis ikan dan hewan laut.
Karena sudah menjadi habitat baru sejumlah satwa, dia berharap agar pemerintah dapat membebaskan kawasan bandar bakau ini dari areal penguasaan PT Pelindo setempat supaya bisa dikelola sepenuhnya oleh daerah.
Bandar bakau ini juga potensi destinasi wisata air dan alam Dumai karena punya jenis mangrove terlengkap di Riau dan sering menjadi lokasi penelitian para ilmuan dan akademisi dari perguruan tinggi di berbagai daerah.
"Pengunjung umum dalam setahun mencapai 32.390 orang, diluar para ilmuan dan peneliti mangrove, karena itu diharapkan pemerintah bisa berupaya mengelola penuh objek wisata ini," harap dia.
Berita Lainnya
Kementerian Kehutanan RI rehabilitasi empat ekor kekah Natuna
21 November 2024 10:43 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Kebun binatang Belgia pulangkan tiga ekor panda raksasa ke China Desember
24 October 2024 10:39 WIB
Ahli jelaskan penyebab terdamparnya puluhan ekor ikan paus di Alor NTT
25 September 2024 15:09 WIB
Polda Sulsel sembelih 891 hewan kurban pada Idul Adha
18 June 2024 8:51 WIB
Walhi Sumut: Segera tutup Kebun Binatang Medan usai empat ekor harimau mati
29 January 2024 16:39 WIB
150 ekor anak penyu dilepaskan di Pulau Jemur
28 December 2023 14:43 WIB
Dirjen PSDKP sebut harga benih Lobster dalam negeri Rp15 ribu per ekor
12 December 2023 17:01 WIB