Pekanbaru (Antarariau.com) - Perusahaan kelapa sawit Asian Agri meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) berkapasitas 2 megawatt di kompleks anak perusahaan mereka PT Indosawit Subur di Ukui Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu.
Peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Republik Indonesia, Rida Mulyana yang mewakili Menteri ESDM. Turut hadir dalam peresmian antara lain Komisaris PT Inti Indosawit Subur (Grup Asian Agri), Pengarapen Gurusinga, General Manager, Freddy Widjaya dan jajaran manajemen Asian Agri lainnya beserta Muspida Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan.
Rida Mulyana turut meninjau PLTBG kelima dari 20 pembangkit yang direncanakan Asian Agri dapat rampung hingga tahun 2020 tersebut.
"Pembangunan 20 PLTBG tersebut bertujuan untuk mengolah limbah cair sawit Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi listrik yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik operasional, fasilitas umum serta fasilitas khusus yang dimiliki perusahaan," kata General Manager Asian Agri, Freddy Widjaya.
Freddy Widjaya menjelaskan bahwa sebelumnya POME hanya dimanfaatkan untuk land aplication yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman sawit. Dengan adanya teknologi terbarukan ini, maka terbuka peluang untuk memperoleh manfaat lebih dari POME itu.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Rida Mulyana, mengapresiasi langkah Asian Agri yang berencana untuk membangun 20 Biogas Plant hingga tahun 2020. Rida Mulyana mengatakan, "Langkah Asian Agri yang signifikan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan sejenis sehingga tak hanya dapat menjaga lingkungan dalam operasionalnya, namun sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan menunjang program Ketahanan Energi Nasional."
Sebagai anggota Roundtable on Sustanable Palm Oil (RSPO), Asian Agri senantiasa berkomitmen menjalankan usaha perkebunan berkelanjutan. Dari segi lingkungan, PLTB ini sangat ramah lingkungan dan energi yang dihasilkan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik.
Freddy Widjaya menambahkan,"Jika setiap rumah tangga diasumsikan menggunakan 900 watt, maka satu PLTBG dapat menerangi 2.000 rumah. PLTBG ini juga bersifat green energy karena seluruh POME yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit akan diolah menjadi biogas, sehingga tidak ada lagi gas metana yang terkandung di dalam limbah cair yang terbuang."
Selain mengurangi emisi gas metana ke atmosfir, limbah sisa akhir proses produksi biogas yang sudah tidak ada gasnya juga masih dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hal ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Saat ini, Asian Agri telah membangun 5 dari 20 unit PLTB, dimana 2 unit PLTB berlokasi di Sumatera Utara, 2 unit di Riau dan 1 unit di Jambi. Khusus di Provinsi Jambi, PLTB ini merupakan PLTB pertama di provinsi tersebut.
Berita Lainnya
Petani sawit di Riau akui keunggulan bibit sawit Topaz
08 May 2024 10:07 WIB
BBM solar ditemukan di perumahan PT Asian Agri di Inhu
11 March 2024 12:35 WIB
PT RAU isi liburan sekolah dengan sunatan massal
05 July 2022 19:54 WIB
Desa Bagan Limau di Pelalawan raih penghargaan Desa Bebas Api
10 June 2022 19:59 WIB
Asian Agri dorong UMKM di wilayah kerja naik kelas lewat studi lapangan
24 May 2022 14:04 WIB
Apical bantu tingkatkan kesehjahteraan petani sawit
13 May 2022 9:59 WIB
Cerita sukses dua kelompok tani Pelalawan yang pendapatannya meningkat usai meraih sertifikat ISPO
09 March 2021 22:24 WIB
RAPP, APR, Asian Agri Serahkan Bantuan APD bagi Tenaga Kesehatan
23 April 2020 10:42 WIB