Pemadaman Kebakaran Riau Gunakan Bahan Kimia

id pemadaman kebakaran, riau gunakan, bahan kimia

Pemadaman Kebakaran Riau Gunakan Bahan Kimia

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Indonesia menggunakan bahan kimia untuk mempercepat proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau.

Berdasarkan pantauan Antara, bahan kima jenis "slam fluid" itu telah tiba di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis.

Zat kima berbentuk cairan itu tersimpan di dalam dua kontainer plastik besar yang masing-masing bisa menampung sekitar 1.100 kilogram jadi totalnya setara sekitar dua ton.

Bahan kimia ini akan digunakan Satgas Darurat Pencemaran Udara Riau untuk memadamkan kebakaran yang kembali bermunculan di daerah itu. Bahan kima berwarna biru ini adalah bantuan dari perusahaan bernama "Fire Terminator".

"Produk ini diharapkan mampu menjawab masalah kebakaran lahan gambut karena bukan lagi teknologi manual, melainkan sifat cairan ini akan memutus rantai kebakaran," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi.

Henri Alfiandi yang juga Komandam Satgas Udara pada Satgas Darurat Pencemaran Udara, menyatakan tidak ada unsur bisnis dan promosi dalam penggunaan produk kimia milik perusahaan luar negeri bernama "Fire Terminator" ini. Pemberian bantuan zat kimia itu melalui Mabes TNI AU di Jakarta.

"Ini bukan promosi melainkan bantuan dari perusahaan murni, dan semua ini gratis. Total bantuan yang diberikan ke Indonesia ada sebanyak 200 ribu liter. Apakah ke depannya produk ini akan terus digunakan, itu urusan Jakarta," katanya.

Ia mengatakan pihak perusahaan kini berada di Pekanbaru untuk melakukan penggunaan zat kimia itu. Penerapan zat kimia pemadam kebakaran untuk pertama kalinya di Riau itu akan diawasi oleh tim riset dan pengembangan TNI AU.

"Kita akan gunakan ini segera mungkin dan secepat mungkin. Cara pemadaman strateginya apakah bisa digunakan helikopter langsung masih direncanakan," ujarnya.

Menurut dia, pihak perusahaan menggaransi bahwa produk ini ramah lingkungan karena memiliki sertifikasi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Sekali lagi ini bukan promosi, dan produk ini ramah lingkungan, " katanya.