Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kini menggiatkan konseling terhadap ibu-ibu hamil untuk mengikuti tes darah guna mengecek kondisi kesehatan mereka dari HIV/Aids sekaligus melindungi kesehatan bayi dalam kandungan mereka.
"Kegiatan ini digencarkan berkaitan dengan kebijakan Menkes RI dengan menargetkan 100 persen ibu hamil harus mengikuti tes HIV/Aids, sebab beresiko menular pada bayi dalam kandungan," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, Gustiyanti SKM, MKes, di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, yang didampingi Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Awida Rose SKM, MKes, pemeriksaan tes HIV/Aids itu dilakukan pada masa antenatal care.
Untuk kegiatan ini, katanya lagi, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah melakukan sosialisasi pada puskesmas dan praktek bidan yang menangani pemeriksaan ibu-ibu hamil.
"Karena itu diimbau ibu-ibu hamil dominan ibu-ibu rumah tangga itu agar bersedia memeriksakan kehamilannya dan melakukan tes HIV/Aids, karena penyakit tersebut bisa menular ke anak dalam kandungan ibu hamil," katanya dan menambahkan bahwa pihak petugas rumah sakit, puskesmas mengalami kesulitan karena banyak ibu-ibu hamil sungkan melakukan tes tersebut.
Para ibu hamil yang diminta untuk melakukan tes HIV/Aids, katanya lagi, terkesan divonis atas penawaran pemeriksaaan tersebut namun demikian, para petugas kesehatan tetap diingatkan agar mereka gencar mengimbau, membujuk karena tes tersebut akan sangat baik demi menyelamatkan bayi mereka.
Pemeriksaan dan tes HIV/Aids tersebut dilakukan gratis dan sukarela, dan selanjutnya ibu-ibu hamil yang terdeteksi terjangkit HIV/Aids --dari suami mereka tersebut-- bisa segera diberikan pertolongan dengan pemberian obat gratis.
Berdasarkan data kesehatan nasional, pada tahun 2012 tercatat kasus Aids terbesar pada kelompok ibu rumah tangga (18,1 persen) yang apabila hamil berpotensi menularkan infeksi HIV ke bayinya.
Pada tahun 2012 juga dari 43.624 ibu hamil di Indonesia yang melakukan konseling dan tes kasus HIV, terdapat 1.329 (3,05 persen) ibu-ibu dengan infeksi HIV.
Selain itu lebih dari 90 persen bayi terinfeksi HIV tertular dari ibu yang HIV positif. Penularan itu terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan dan selama menyusui. Maka ibu-ibu yang tertular HIV dari suami mereka dianjurkan untuk tidak memberikan ASI.
Tanpa pengobatan yang tepat dan dini, maka separuh dari anak-anak yang terinfeksi HIV berasal dari ibu ke anak. Sementara itu kasus HIV pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1987 sampai dengan kasus HIV/Aids telah tersebar 345 dari 497 (69,4 persen) kabupaten dan kota se-Indonesia.
Berita Lainnya
Jika malu, siswa Pekanbaru bisa konseling lewat aplikasi dengan guru BK
19 October 2021 18:04 WIB
Cegah stunting, Apical Dumai berikan makanan tambahan ke ibu hamil
29 November 2024 11:54 WIB
Ibu pengganti hadapi risiko alami komplikasi kehamilan lebih tinggi
25 September 2024 11:26 WIB
Ibu hamil di Pekanbaru masuk bui karena mencuri
03 July 2024 14:31 WIB
PBB: 150.000 lebih ibu hamil di Gaza alami kondisi sanitasi buruk
14 May 2024 12:26 WIB
Kenali ciri-ciri ibu hamil yang alami gangguan kesehatan mental
22 April 2024 11:42 WIB
Dokter: Ibu hamil saat mudik perlu ganti posisi duduk maksimal dua jam sekali
04 April 2024 12:03 WIB
Menahan buang air kecil selama perjalanan mudik berisiko buruk pada ibu hamil
04 April 2024 11:55 WIB