Rengat (ANTARA) - Bupati Indragiri Hulu, Riau Ade Agus Hartanto mengatakan, dirinya mengendarai sepeda motor trail menuju komplek makam keramat Motah di Desa Simpang, Batang Cenaku.
Bersama Tim Trabas Bukit Embun Peranap (TTBEP), Sabtu (7/6), menyusur sejumlah desa, untuk sampai ke lokasi tersebut.
"Alhamdulillah, sampai ke komplek makam keramat Motah, meninjau lokasi dalam rangka penghormatan kepada leluhur," katanya di Rengat, Senin.
Perjalanan jauh menyambangi masyarakat di Batang Cenaku, sebagai wujud perhatian dan menjemput aspirasi untuk proses pembangunan.
Seperti diketahui, bahwa di komplek makam keramat Motah terdapat makam Datuk Lintang, Datuk Sariah dan Datuk Rancang serta kerabatnya.
Makam - makam raja dan datuk itu merupakan situs yang dilindungi oleh pemerintah Indragiri Hulu dan masyarakat setempat.
Dan bahkan, sudah menjadi aset daerah yang bernilai tinggi, terjaga dengan baik dan sejarah melegenda dari generasi ke generasi terus dipertahankan.
"Aset daerah tersebut perlu dijaga dengan baik, perlu perbaikan sarana pendukung," ujarnya.
Keramat Motah adalah salah satu situs yang ada di Indragiri sebagai objek wisata religi selain di Rengat Barat dan Kota Rengat dan daerah lainnya.
Untuk diketahui, setiba di pelataran makam, bupati dan rombongan menyegarkan diri di air sungai kecil yang terletak di samping area makam.
Setelah itu, Bupati Ade bersama rombongan membacakan Fatihah dan Surah Yasin di tepi makam leluhur mendoakan leluhur.
Salah satu warga Indragiri Hulu Safrizal (50) mengatakan, sebagai aset daerah, seluruh pendukung objek wisata yang ada, sebaiknya di renovasi secara optimal.
Renovasi dan pembangunan sarana objek wisata harus berkelanjutan sehingga menjadi aset lebih berharga dan dapat mengundang wisatawan luar daerah berkunjung ke Inhu.
"Perhatian kepada objek wisata religi sangat penting agar generasi selanjutnya mencintai sejarah lokal," pintanya.
Perhatian bukan saja diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Pemkab Inhu) tetapi seluruh komponen yang ada, swasta, masyarakat dan pencinta sejarah.
Selain itu, sejarah melegenda tokoh - tokoh besar pada masa nya itu sebaiknya di bukukan agar ada referensi sejajar dan terus dipublikasi. ***