Steven Adler ex Guns N' Roses bakal tampil di serial dokumenter terbaru

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,musik

Steven Adler ex Guns N' Roses bakal tampil di serial dokumenter terbaru

Steven Adler, mantan penabuh drum band metal Guns N' Roses. (ANTARA/Instagram.com @realstevenadler)

Jakarta (ANTARA) - Steven Adler, mantan penabuh drum band Guns N' Roses tampil di serial dokumenter terbaru "Nöthin' But a Good Time: The Uncensored Story of '80s Hair Metal" dan membahas soal kecanduan obat-obatannya serta bagaimana hal itu membuatnya dikeluarkan dari band.

Dikutip dari People, Kamis (19/9), Guns N' Roses telah memiliki enam penabuh drum selama hampir 40 tahun kariernya di belantika musik metal rock. Salah satunya adalah Steven Adler, yakni penabuh drum pertama Guns N' Roses dan ikut membantu ketenaran band tersebut di akhir tahun 80-an.

Dalam serial dokumenter "Nöthin' But a Good Time: The Uncensored Story of '80s Hair Metal", Adler membahas lima tahun kiprahnya di Guns N' Roses era album "Appetite for Destruction". Sayangnya, kiprahnya bersama grup itu harus berakhir karena kecanduannya terhadap heroin.

Dalam wawancara baru yang direkam untuk serial dokumenter tersebut, Adler menjelaskan bagaimana dia terjerumus hingga menjadi pecandu obat-obatan terlarang. Dia mengatakan bahwa dirinya bukan satu-satunya orang di band tersebut yang menyalahgunakan narkoba.

"Menurut Anda, dengan siapa saya melakukannya? Ketika saya mulai menggunakan heroin, saya ingin menjadi bagian dari apa yang (gitaris utama Guns N' Roses) Slash dan (gitaris rythim) Izzy (Stradlin) lakukan," kenangnya dalam episode 3 serial dokumenter tersebut.

"Saya menerima dua kali suntikan, saya tidak pernah sesakit ini seumur hidup saya, dan tahukah Anda betapa tidak bermoralnya saya, saya harus mencobanya sekali lagi, dan yang ketiga kalinya adalah pesonanya. Saya jatuh cinta padanya (obat-obatan terlarang)," sambungnya.

Akhirnya, kecanduannya menjadi begitu parah, sehingga dia dikeluarkan dari band. Namun, itu bukanlah peringatan seperti yang seharusnya.

"Saya selalu menyukai keseluruhan tim, itulah mengapa menyatukan sebuah band sangat penting bagi saya, tempat kami bekerja bersama dan menciptakan sesuatu," kata Adler.

"Kemudian ketika tim saya mengusir saya, saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya tahu saya bisa menjadi lebih baik, atau terus melakukan apa yang saya lakukan. Saya terus melakukan apa yang saya lakukan. Saya sangat terluka," sambungnya.

Dalam rekaman stok wawancara awal tahun 90-an dengan Kurt Loder dari MTV, sang vokalis Axl Rose mengklarifikasi bagaimana kepergian Adler dari band. Hal itu terjadi selama rekaman album "Use Your Illusion I dan Use Your Illusion II" pada tahun 1991.

"Steven tidak meninggalkan band," kata Rose.

Dia menambahkan, "Steven dipecat. Kami memberinya setiap ultimatum. Kami meminta Steven menandatangani kontrak yang menyatakan jika dia kembali menggunakan narkoba, dia akan keluar. Dia tidak bisa meninggalkan narkoba".

Setelah itu, Guns N' Roses menggantikan Adler dengan Matt Sorum dari Cult. Adler menghabiskan banyak tahun semenjak keluar dari band tersebut.

Bahkan, Adler sempat berjuang untuk mengobati masalah kesehatan yang dialaminya (termasuk stroke di tahun 1996), dan pernah berurusan dengan hukum (tuduhan kekerasan dalam rumah tangga di tahun 1997).

Dia juga bergabung dengan beberapa band lain sambil terus berjuang melawan kecanduan obat-obatan terlarang.

Sejak dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 2012 sebagai anggota formasi klasik Guns N' Roses, Adler telah tampil bersama band tersebut dalam beberapa kesempatan.

Terlepas dari apakah dia menyesali bagaimana hal itu berakhir, Adler terlihat bersyukur atas kontribusinya terhadap warisan Gun N' Roses dan waktunya di band tersebut.

"Saya senang menjadi bagian dari sebuah tim, dan Guns N' Roses, kami berlima, adalah tim yang hebat," ujar dia.

Baca juga: Gitaris utama Queen Brian May alami stroke ringan berimbas pada lengan

Baca juga: Adele berencana rehat sejenak dalam waktu dekat