Banser: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bukti toleransi antar umat beragama
Jakarta (ANTARA) - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mengatakan kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan tanda bahwa Indonesia merupakan negara yang mengedepankan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Kepala Kesekretariatan Markas (Kasetma) Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser Rudy Mujianto mengatakan Indonesia harus bangga karena dikunjungi Paus Fransiskus, yang merupakan salah satu tokoh besar di dunia.
"Kedatangan Paus Fransiskus merupakan perwujudan dari toleransi antarumat beragama di Indonesia. Hal ini adalah implementasi dari apa yang telah tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila," kata Rudy Mujianto.
Lebih lanjut ia menyambut positif langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk membuat situasi tetap aman dan kondusif, sehingga kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa terlaksana.
"Dari sisi keamanan, aparat negara seperti Polri dan TNI sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu juga masyarakat Indonesia yang ikut bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif," ujarnya.
Rudy juga mengapresiasi keterlibatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mengawal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia agar kunjungan tersebut bisa berjalan dengan aman.
Selain memiliki banyak upaya untuk memperkuat toleransi dan persatuan masyarakat di seluruh Indonesia, bentuk keterlibatan BNPT dalam acara ini adalah melaksanakan asesmen pengamanan di Gereja Katedral Jakarta, salah satu tempat yang didatangi Paus Fransiskus selama kunjungannya di Indonesia.
"Peran BNPT dalam pengamanan kunjungan Paus Fransiskus tentu tidak dalam dilepaskan begitu saja. Apalagi dulu kita pernah punya pengalaman pahit mengenai peristiwa pengeboman gereja yang telah mencoreng harkat dan martabat kita sebagai bangsa. Oleh sebab itu kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan, termasuk dari ancaman terorisme," imbuhnya.
Seperti diketahui, kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia berlangsung pada 3-6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Asia dan Pasifik yang rencananya akan selesai pada 13 September 2024.
Selama di Indonesia, Paus Fransiskus mengunjungi sejumlah tempat, antara lain Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal.
Baca juga: Menag Yaqut Cholil ungkap pesan Paus Fransiskus sebelum meninggalkan Tanah Air
Baca juga: Maskapai Garuda Indonesia layani penerbangan Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Kepala Kesekretariatan Markas (Kasetma) Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser Rudy Mujianto mengatakan Indonesia harus bangga karena dikunjungi Paus Fransiskus, yang merupakan salah satu tokoh besar di dunia.
"Kedatangan Paus Fransiskus merupakan perwujudan dari toleransi antarumat beragama di Indonesia. Hal ini adalah implementasi dari apa yang telah tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila," kata Rudy Mujianto.
Lebih lanjut ia menyambut positif langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk membuat situasi tetap aman dan kondusif, sehingga kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa terlaksana.
"Dari sisi keamanan, aparat negara seperti Polri dan TNI sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu juga masyarakat Indonesia yang ikut bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif," ujarnya.
Rudy juga mengapresiasi keterlibatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mengawal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia agar kunjungan tersebut bisa berjalan dengan aman.
Selain memiliki banyak upaya untuk memperkuat toleransi dan persatuan masyarakat di seluruh Indonesia, bentuk keterlibatan BNPT dalam acara ini adalah melaksanakan asesmen pengamanan di Gereja Katedral Jakarta, salah satu tempat yang didatangi Paus Fransiskus selama kunjungannya di Indonesia.
"Peran BNPT dalam pengamanan kunjungan Paus Fransiskus tentu tidak dalam dilepaskan begitu saja. Apalagi dulu kita pernah punya pengalaman pahit mengenai peristiwa pengeboman gereja yang telah mencoreng harkat dan martabat kita sebagai bangsa. Oleh sebab itu kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan, termasuk dari ancaman terorisme," imbuhnya.
Seperti diketahui, kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia berlangsung pada 3-6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Asia dan Pasifik yang rencananya akan selesai pada 13 September 2024.
Selama di Indonesia, Paus Fransiskus mengunjungi sejumlah tempat, antara lain Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal.
Baca juga: Menag Yaqut Cholil ungkap pesan Paus Fransiskus sebelum meninggalkan Tanah Air
Baca juga: Maskapai Garuda Indonesia layani penerbangan Paus Fransiskus ke Papua Nugini