Berlin (ANTARA) - Jerman pada Senin mengatakan bahwa pihaknya "geram" dengan gelombang terbaru kerusuhan xenofobia di Inggris.
"Kami sangat mengecam aksi kerusuhan dengan kekerasan, kerusuhan dengan kekerasan berbau xenobia, yang kami saksikan di Inggris," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer dalam konferensi pers di Berlin.
Inggris telah menjadi tempat terjadinya demonstrasi anti-imigran sayap kanan, yang dipicu oleh teori konspirasi yang tersebar di media sosial dan kemudian meletus menjadi kekerasan di tujuh kota di seluruh Inggris.
Perdana Menteri Keir Starmer pada Senin menyebut perusuh yang melakukan kekerasan sebagai 'preman sayap kanan', memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam kerusuhan akan "menyesal".
Dalam pidatonya mengenai kekacauan akibat kekerasan yang sedang berlangsung, Starmer mengatakan "tidak ada keraguan" bahwa mereka yang terlibat dalam kekerasan ini akan menghadapi "kekuatan penuh hukum".
"Saya jamin Anda akan menyesal ikut serta dalam kekacauan ini, baik secara langsung atau mereka yang menghasut tindakan ini melalui daring dan kemudian melarikan diri," kata perdana menteri, dan menambahkan bahwa "ini bukan protes," tetapi "kekerasan preman yang terorganisir."
Starmer menyatakan kekerasan tidak mendapat tempat di jalanan Inggris atau di dunia maya, merujuk pada serangan di sebuah hotel di Rotherham dimana jendela-jendela dipecahkan, bangunan dibakar yang menyebabkan para tamu dan staf ketakutan.
"Tidak ada pembenaran, tidak ada alasan untuk mengambil tindakan ini, dan semua orang yang berpikiran sehat harus mengutuk aksi kekerasan semacam ini,” katanya.
Masyarakat negara ini berhak mendapatkan keamanan, namun kita menyaksikan umat Muslim menjadi target serangan dan juga masjid..Jadi, Saya tidak akan segan-segan menyebutnya sebagai premanisme sayap kanan,” kata Starmer.
Dia menambahkan: “Jika Anda menargetkan seseorang karena warna kulit, atau agamanya, maka kalian adalah kelompok sayap kanan.”
Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengecam para perusuh yang menargetkan sebuah hotel yang menampung pencari suaka di Rotherham, dan menyebut tindakan tersebut "sangat mengerikan".
"Sengaja membakar sebuah gedung yang diketahui ada orang-orang di dalamnya. Polisi South Yorkshire mendapat dukungan penuh dari Pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab," katanya.
Menteri Pertama Skotlandia John Swinney juga menyatakan keprihatinannya atas insiden di Rotherham, dengan mengatakan bahwa insiden tersebut, seperti peristiwa lainnya dalam beberapa hari terakhir, adalah "produk premanisme rasis sayap kanan."
“Rasisme harus dilawan kapanpun dan dimanapun ia muncul,” tulisnya di X.
Baca juga: Aktris Iran Taraneh Alidoosti dilaporkan ditangkap usai dukung demonstran
Baca juga: Komisi III DPR cek insiden demonstran tertembak di Sulteng dalam kunjungan spesifiknya
Sumber: Anadolu-OANA
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB