Lumajang (ANTARA) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, meletus dengan melontarkan abu vulkanik hingga satu kilometer di atas puncak Mahameru pada Selasa.
Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, tercatat erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada Selasa sebanyak tiga kali hingga pukul 15.00 WIB yakni pukul 06.17 WIB, kemudian 07.51 WIB, dan pukul 10.34 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa 9 April 2024 pukul 06.17 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung SemeruGhufron Alwi dalam laporan tertulisnya di Lumajang.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 98 detik.
Kemudian pada pukul 07.51 WIB terjadi kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik," tuturnya.
Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pukul 10.34 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 114 detik.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (material pijar).
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Lainnya
Gunung Semeru alami dua kali erupsi pada Sabtu pagi
23 November 2024 11:15 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan kolom letusan setinggi 800 meter
21 November 2024 9:11 WIB
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi
16 November 2024 10:32 WIB
Gunung Semeru erupsi alami enam kali pada Sabtu pagi
02 November 2024 11:37 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Gunung Semeru alami beberapa kali erupsi dengan letusan hingga 600 meter
26 October 2024 11:45 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
17 October 2024 12:43 WIB
Gunung Semeru di Jawa Timur tujuh kali alami erupsi pada Sabtu pagi
12 October 2024 11:50 WIB