Pekanbaru (ANTARA) - Dari kejauhan, Ato Supriadi lambat laun mendekat mengendarai sepeda motor Honda Beat-nya bercorak biru putih. Tak seperti kendaraan biasa yang meringkik terbatuk-batuk, Ato mendekat nyaris tanpa ada suara mesin sedikit pun. Hanya seperti desiran angin.
Ketika berhenti juga tak ada transisi dari hidup ke mati. Terlihat juga knalpot yang menjadi corong suara mesin tak lagi monyong seperti sudah dipotong. Begitulah jadinya jika sepeda motor telah dikonversi dari berbahan bakar fosil menjadi listrik.
Ato dengan ini telah berkontribusi mengurangi emisi karbon di Riau Complex, kawasan pabrik dan Perumahan PT Riau Andalan Pulp and Paper, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Unit andalan Asia Pasific Resources International holding Ltd (APRIL Group) ini meskipun industri namun mengedepankan konsep hijau.
Ato yang merupakan pekerja di RAPP merupakan orang pertama di sana dan juga Riau yang mengkonversi kendaraannya menjadi sepeda motor listrik. Dilatarbelakangi kebosanannya kerap antri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama 30 menit sampai satu jam setiap hari, dia membulatkan tekad mengganti mesin sepeda motornya. Apalagi ini gratis.
Kebetulan juga ketika itu RAPP menawarkan kepada karyawannya yang mau konversi sepeda motor ke listrik. Suatu visi yang berani ketika saat ini pun kesadaran menggunakan kendaraan listrik masih sekedar retorika. Namun RAPP dengan komitmen hijaunya berani memulai gerakan ini.
Tak pikir panjang, Ato pun langsung mendaftar menjadi yang pertama meskipun masih banyak pro dan kontra. Meskipun pikiran bagaimana nanti suku cadangnya, baterainya yang Rp7 juta, motornya Rp3-4 juta, kontrolernya Rp1,3 juta masih saja terus membayang.
"Kebetulan saya juga sebagai maintanance. Saya melihat bahwa tidak mungkin barang yang telah dibuat langsung rusak, semua pasti ada masanya. Dari situ saya berani dan berani yakin ini aman, Saya harus jadi yang pertama. Kalau tidak kita siapa lagi," ujarnya yang selesai mengkonversi sepeda motornya November 2023 lalu.
Sepeda motornya sehari-hari kerap dipakai oleh istrinya untuk mengantar jemput anaknya di Riau Complex. Dalam sehari ada empat perjalanan pulang pergi sekitar 20 kilometer.
"Setelah diganti ternyata istri dan anak sangat senang, karena tak perlu lagi antri, tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk beli bensin. Tak keluar lagi untuk ganti oli dan tak ada lagi luka kena knalpot," selorohnya.
Untuk masalah baterai di Riau Complex sudah menggunakan sistem swap yang tak lagi menunggu untuk cas sendiri. Tapi datang ke tempat pengisian dan ambil baterai yang baru serta tinggalkan baterai yang telah dipakai.
Sementara saat ini katanya sudah ada 8 unit sepeda motor di RAPP yang sudah dikonversi menjadi listrik. Mereka pun membuat kelompok bernama Komunitas Motor Listrik Riau Complex disingkat Kami Rilex. Ato kemudian didapuk sebagai ketuanya.
Dia menyampaikan bahwa untuk kecepatan maksimal kendaraan listriknya yakni 55 km per jam. Kebetulan juga di Riau Complex kecepatan maksimal juga 40-50 km per jam. Untuk itu dirinya selalu memberikan motivasi kepada teman-teman yang motornya sudah berusia 5-10 tahun untuk segera saja konversi saja.
"Syaratnya harus yang aktif pajak, karena ini subsidi pemerintah. Setelah dikonversi otomatis, sepeda motor akan berubah STNK dan BPKB-nya. Tak ada cc, tapi KW motor, seperti BLDC 2 KW. Dan itu pajaknya nol, hanya bayar asuransi Rp25 ribu," bebernya.
Project Leader Konversi Sepeda Motor Listrik di RAPP Steven Anderson membenarkan adanya program konversi sepeda motor konvensional ke listrik. Meski saat ini baru delapan, sudah ada 74 unit lagi yang akan terkonversi.
Dia mengatakan ini 100 persen gratis untuk mesinnya berubah menjadi mesin listrik. Namun begitu program ini hanya akan gratis pada 100 sepeda motor pertama. Untuk 50 sepeda motor kedua akan disubsidi 50 persen biaya saja.
"Bisa dibilang kita adalah pelopor mendukung konversi sepeda motor konvensional ke listrik. Untuk teknisnya kita undang bengkel dari Jawa ke sini dan kami bangun ekosistem untuk mengerjakan konversi ini dengan SMK 5 Pekanbaru," sebutnya.
Bus listrik karyawan pertama di Sumatera
Tak hanya sepeda motor saja, karyawan APRIL Group telah lebih dahulu menikmati Bus listrik di dalam 2.100 hektare kawasan pabrik dan perumahan di Riau Complex. Kendaraan yang nol emosi karbon ini tak berbeda dengan bus eksekutif biasanya. Ditambah lagi suaranya yang halus semakin membuat perjalanan nyaman.
HRGA Manager RAPP, Voukhe C Kalangi mengatakan ini adalah bagian dari visi APRIL2023 dalam sisi transportasi untuk berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca. Bahkan RAPP menjadi perusahaan pertama yang menggunakan bus listrik di Pulau Sumatera dan yang kedua di Indonesia.
"Yang pertama itu PT Paiton Energy di Probolinggo, Jawa Timur hanya satu unit. Bebrapa bulan kemudian RAPP tahun 2021 menggunakan dua unit ditambah 4 menjadi 6 pada tahun 2022," ungkapnya.
Pada tahun 2023 bertambah lagi menjadi 10 unit yang semuanya buatan dalam negeri dari Mobil Anak Bangsa (MAB) dengan tipe MD 12E normal floor (NF). Denganbaterai bergaransi 8 tahun, harga bus ini dibanderol Rp4,7 miliar. Ada 9 bus besar dengan panjang 12 meter dan satu lagi panjang 8 m.
Bus ini bisa menempuh jarak 250 km satu kali jalan dan terlihat seperti Bus pada umumnya. Pasalnya bisa dijajal dengan kecepatan tinggi dan tak canggung untuk mendahului kendaraan di depannya. Interiornya juga tak kalah dengan berpendingin udara tentunya.
Di samping itu, jelas bahwa bus ini sangat efisien pengeluarannya dibandingkan Bus berbahan bakar minyak. Dengan rute dan jarak yang sama bisa hemat 30 persen antara diesel dan listrik. Untuk per bulannya bahkan pada Oktober 2023 bisa hemat hingga Rp45 juta untuk operasional 10 unit bus tersebut.
"Iklim menjadi bersih dan efeknya bisa menghemat biaya. Maintanenacenya juga berbeda, bus listrik tak ada servis berkala, hanya penyemprotan saja," ujarnya.
Untuk semakin mengukuhkan komitmen RAPP terhadap kehidupan berkelanjutan, sebanyak 8 unit Bus listrik datang lagi pada awal tahun 2024 ini. Berbeda dari 10 unit yang telah ada sebelumnya, delapan unit bus listrik terbaru ini merupakan produksi BYD buatan Tiongkok yang bekerjasama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR – dibaca “Vektor”) selaku distributor di Indonesia.
Sehingga total ada 18 unit bus listrik guna mendukung operasional perusahaan yang tak henti mewujudkan bisnis berkelanjutan ini. RAPP memilih delapan unit bus listrik dari VKTR karena kualitas dan portofolio yang dimiliki VKTR sebagai pionir kendaraan komersil, termasuk bus listrik di Indonesia.
Tak hanya itu, RAPP menargetkan pada tahun 2025 akan ada sebanyak 43 unit Bus listrik untuk karyawan RAPP. Hal ini tentunya sebagai wujud komitmen APRIL2030 untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060.
Dengan begitu, terlihat visi perusahaan Grup Raja Garuda Emas (RGE) ini sudah jauh ke depan untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan berkelanjutan. Seperti pembelian Bus yang hampir mencapai Rp5 miliar per unitnya dibanding jenis diesel yang hanya di kisaran Rp1 miliar untuk fungsi yang sama, namun berbeda dampaknya.
Bahkan komitmen itu sudah dimulai dalam operasional industri yang menerapkan sustainable management forestry atau yang disebut SMF 2.0. Bahan baku kayu akasia dan Eucalyptus diolah menjadi pulp dan kertas serta serat rayon menggunakan 90 persen listrik dari energi baru terbarukan yakni terbanyak pembangkit listrik tenaga uap. Dari tenaga tenaga surya pun panelnya telah terpasang dengan daya 11 Megawatt.
APRIL juga akan mengembangkan paperboard atau karton untuk mengadaptasi budaya etika lingkungan dalam meminimalisir penggunaan plastik. Hal ini untuk mengganti penggunaan kantong plastik hingga kemasan minuman.
Direktur RAPP, Mulia Nauli menyampaikan semua hal itu dilakukan dalam rangka ikut berpartisipasi dalam mencapai Sustainable Development Goals yang salah satunya mengurangi perubahan iklim dan hal itu tertuang dalam Komitmen APRIL2030.
"Memang investasinya cukup besar tapi kita kita melihat jangka panjang bagaimana Riau ini bisa bersinar dengan berkelanjutan dan ramah lingkungan," katanya.
Berita Lainnya
Wujudkan 'Emisi Nol Bersih', RAPP pioneer konversi sepeda motor listrik di luar Pulau Jawa
25 November 2023 11:25 WIB
Industri baja nasional siap untuk hasilkan baja emisi nol bersih
06 November 2023 15:51 WIB
Perusahaan Swasta diminta deklarasikan komitmen emisi nol bersih
21 October 2021 18:13 WIB
Studi: 92 persen pemilik kendaraan listrik EV tidak akan pernah kembali ke ICE
16 December 2024 14:48 WIB
Ada oplet listrik angkut penumpang ke halte di Pekanbaru
05 December 2024 12:51 WIB
PLN dorong mahasiswa di Riau kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Pemerintah dukung investasi untuk pengembangan kendaraan listrik di tanah air
20 August 2024 15:07 WIB
Presiden: Rencana bangun ekosistem besar kendaraan listrik mulai terlihat nyata
07 August 2024 13:22 WIB