Cari bibit atlet, Pordasi Siak datangkan lima kuda

id Pordasi, Siak, kuda, atlet,Berkuda siak

Cari bibit atlet, Pordasi Siak datangkan lima kuda

Suasana kandang kuda yang dikelola Pordasi Siak. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Pengurus Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Siak mendatangkan lima kuda unggulan untuk mencari bibit atlet olahraga tersebut dan sekaligus sarana wisata bagi masyarakat.

Ketua Pengcab Pordasi Siak, Syarif mengatakan empat kuda didatangkan dari Bandung dan satu lagi dari Palas (Kota Pekanbaru) beberapa hari lalu. Kelima kuda tersebut ditempatkan pada kandang dan arena di lahan Pesantren Tahfidz Hadist Sultan Yahyadi Jalan Sapta Taruna, Siak Sri Indrapura.

"Kita masukkan kuda salah satunya untuk mencari atlet. Memang sudah ada satu putra Siak, tapi sekarang sedang magang di kabupaten lain. Sekarang dikhususkan untuk anak pondok pesantren dulu untuk dilatih," kata Syarif di Siak, Kamis.

Dikatakannya, lima kuda tersebut terdiri dari tiga kuda untuk lomba pada nomor-nomor berkuda dan dua lagi untuk wisata. Tiga kuda untuk lomba itu berkelamin betina dan dua kuda wisata merupakan kuda poni berkelamin jantan.

Lima kuda tersebut masing-masing ada pemiliknya dan dititipkan untuk dipelihara Pordasi. Sedangkan enam kandang dan satu arena berputar kuda dibangun Yayasan Darul Hadist yang memiliki pesantren tersebut.

"Berdasarkan sifatnya, berkuda ini salah satu sunnah Nabi, jadi santri dapat belajar berkuda di sini. Nanti juga akan dibangun fasilitas panahannya karena salah satu nomornya ada 'Horseback Archery'," ungkapnya.

Sementara untuk pemeliharaannya memang agak khusus karena cuaca di Siak yang panas. Tapi untuk makanan tidak begitu berbeda seperti dedak campur jagung dan rumput.

Untuk perawatan tersebut ada seorang pelatih yang didatangkan dari Pekanbaru yakni Pak Bambang yang juga pemilik salah satu kuda poni di sana. Dia akan merawat seperti memandikan, mengajak kuda bergerak hingga makanannya.

Sedangkan untuk wisata saat ini bagi masyarakat yang ingin menunggangi kuda hanya diminta bayar seikhlasnya. Karena belum diatur berapa tarifnya maupun pengelolaannya apakah dikelola pihak lain ataupun Pordasi Siak.