Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel menyatakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bukan sekadar pindah tempat dan lokasi.
"Pemindahan IKN bukan soal sekadar tempat dan lokasi, tapi ada hal yang lebih strategis buat masa depan rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Gobel dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan courtesy call dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi.
Gobel dan Nishimura telah bersahabat sejak muda sehingga keduanya sudah seperti saudara. Karena itu, pertemuan kemarin di kantor METI berlangsung rileks dan akrab.
Keduanya membahas berbagai persoalan untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang, di antaranya membahas tentang IKN dan proving ground. Gobel menyampaikan tentang pentingnya IKN buat Indonesia, khususnya untuk Indonesia timur.
Jepang memiliki pengalaman dalam membangun kota pintar, suatu kota yang menyeimbangkan udara, air, tanah, dan teknologi.
Tiga hari sebelumnya, bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, Gobel mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Jepang yang tergabung di Keidanren membahas soal IKN.
Kepada Nishimura, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan ada tiga aspek strategis dalam pemindahan IKN ini. Pertama, pemindahan IKN berarti menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih maksimal.
“Jika sebelumnya pusat-pusat pertumbuhan dan gravitasi ekonomi lebih banyak di wilayah barat Indonesia maka dengan pemindahan IKN akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan dan gravitasi ekonomi baru di wilayah timur,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemindahan IKN itu sekaligus menciptakan pemerataan ekonomi. Dengan pemindahan IKN, kata dia maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih berkualitas karena terjadi pemerataan ekonomi.
Kedua, konsep pembangunan IKN adalah berwawasan lingkungan, hijau, dan zero emisi. Dunia menurut dia sedang mengalami climate change dan hal tersebut tantangan yang sangat serius yang dampaknya luar biasa.
"Bukan hanya suhu udara meningkat, tapi juga munculnya beragam jenis penyakit baru karena mutasi bakteri dan virus. Beberapa kali dunia dilanda wabah yang sangat mematikan dan menguras ekonomi," ucapnya.
Kemudian, menurut Gobel, perubahan iklim juga berdampak terhadap pola tanam dan produksi pertanian, akibatnya dunia dihadapkan pada ancaman krisis pangan dan naiknya harga pangan.
"Kita pun menderita karena ini. Oleh karena itu, harus membangun model baru dalam penataan lingkungan, tata kota, dan penataan kawasan,” kata Gobel.
Ketiga, pola pembangunan IKN yang berwawasan lingkungan serta memastikan terciptanya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi tentunya akan menjadi model dan ditiru oleh daerah-daerah lain.
“Seperti sudah menjadi kelaziman, setiap hal-hal baik akan mudah menyebar dan digandrungi untuk ditiru. Maka kita akan menyaksikan multiplier effect yang luar biasa dari pembangunan IKN ini. Akan menyaksikan masa depan Indonesia yang lebih cerah dan inovatif,” kata Gobel.
Oleh karena itu, Gobel mengatakan Jepang sangat tertarik untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Ia berharap pemerintah Jepang dan para pengusaha yang tergabung di Keidanren akan semakin konkret untuk berinvestasi di IKN.
Baca juga: Kementerian PUPR sebut Ibu Kota Nusantara wujud konsep pembangunan TOD sesungguhnya
Baca juga: Hutama Karya optimistis dapat selesaikan pembangunan segmen 3A Tol IKN tepat waktu
Berita Lainnya
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB