Waduh, 12 sapi bantuan Baznas Siak terjangkit penyakit mulut dan kuku

id PMK, Siak, Baznas,PMK Siak, sapi siak,sapi siak PMK

Waduh, 12 sapi bantuan Baznas Siak terjangkit  penyakit mulut dan kuku

Seekor sapi bantuan Baznas Siak yang terjangkit PMK. (ANTARA/HO-Diskannak Siak)

Siak, (ANTARA) - Sebanyak 12 sapi bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Siak yang sudah dibagikan ke mustahik diketahui positif terjangkit penyakit mulut dan kuku, berdasarkan pemeriksaan dokter hewan dari Dinas Perikanan dan Peternakan setempat.

Selain itu saat dibeli 12 ekor sapi tersebut juga tanpa dokumen dan saat ini dua dilaporkan sudah mati, kata petugas dari Diskannak Siak drh Ari Akhdan Ruska Putra di Siak, Selasa mengatakan ke-12 ekor sapi itu dibagikan pihak Baznas Siak ke wilayah kecamatan Kandis, yaitu di kampung Pencing Bekulo dan Sungai Gondang.

"Sapi itu tiba pada Rabu (24/8) malam. Sapi -sapi itu langsung diantar ke mustahik. Pada hari Kamis (25/8) lalu kami menemukan ada tanda klinis lesi berupa lepuh di bagian mulut dan luka di bagian kaki sapi tersebut,” katanya.

drh Ari menceritakan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan dari peternak bahwa ada sapi yang sakit. Terkait ada sapi dari luar masuk ke Siak pihaknya tidak mendapat laporan dari pihak balai karantina.

“Padahal saat ini PMK tengah mewabah dan seharusnya tidak ada ternak yang masuk dari luar apalagi dari daerah tertular, kecuali dari daerah bebas. Itupun harus disertai dokumen,” tambah dia.

Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Siak Kecamatan Kandis, Bukhori membenarkan adanya program bantuan sapi kepada mustahik. Dia mengatakan, 12 sapi itu berasal dari Kabupaten Kampar yang dipasok melalui agen.

"Ya, kami sudah mencoba mencari sapi di sekitar Kecamatan Kandis, tetapi tidak dapat, makanya kami mencoba membeli sapi di Kabupaten Kampar,” katanya.

Bukhori juga mengatakan, sapi yang dibelinya tersebut memang tanpa dokumen yakni surat keterangan kesehatan hewan dari tempat asalnya. Tidak ada surat izin pengeluaran ternak oleh pejabat dari daerah sapi berasal. Bahkan ia mengakui tidak pernah berkoodinasi dengan Diskannak Siak dalam hal pembelian sapi ini.

"Memang iya kami akui tidak berkoordinasi dulu dengan dinas soal bantuan sapi ini, khilaf kami," ujar dia.