Siak, (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Universitas Lancang Kuning Pekanbaru melakukan pembentukan kampung iklim atau Proklim berbasis pentahelix di Kabupaten Siak, tepatnya di Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit.
''Model kelembagaan ini akan mendorong keterlibatan multipihak dalam mengatasi perubahan iklim dan merupakan bagian dari Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT),'' kata ketua tim riset, Dr.Jeni Wardi, Jumat.
Pembentukan model kelembagaan desa, menjadi tindak lanjut dari kegiatan adaptasi dan mitigasi yang telah diusulkan sebelumnya pada lokasi yang sama, yakni ke Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim KLHK (SRN PPI KLHK).
Tenaga Ahli Menteri LHK yang juga bagian dari anggota tim peneliti, Dr. Afni mengatakan bahwa dampak perubahan iklim telah dirasakan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi mulai dari tingkat tapak.
''Untuk mengatasinya harus berbasis kolaborasi pentahelix, yakni keterlibatan lima unsur dalam satu kesatuan yang sama. Lima unsur tersebut adalah pemerintah, swasta, lembaga Swadaya masyarakat/komunitas masyarakat, akademisi dan media. Lima unsur ini harus berkolaborasi ke satu vektor yang sama, yakni terbentuknya masyarakat desa berketahanan iklim,'' ujar Afni.
Sebelumnya telah dilaksanakan inventarisasi aksi iklim di lingkungan RW 06 Kampung Kayu Ara Permai, dan pada hari Kamis (18/8), telah digelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk menampung aspirasi dari para pihak di tingkat paling tapak.
''Edukasi informasi terkait perubahan iklim harus terus digaungkan di tingkat paling tapak. Tidak lagi sebatas sosialisasi dan seremoni, tapi aksi. Jika model kelembagaan desa ini bisa terbentuk, dan berdampak pada ketahanan iklim masyarakat, maka ini bisa jadi percontohan nasional,'' kataAfni.
Selain Dr.Jeni Wardi dari Fakultas Ekonomi dan Dr. Afni Zulkifli dari Fakultas Ilmu Administrasi, tim riset ini juga beranggotakan Dr.Anto Ariyanto dari Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning.
Waktu riset akan berlangsung selama dua tahun, dengan target luaran bisa membentuk Peraturan Desa yang melibatkan unsur Pentahelix, untuk mendukung terbentuknya desa berketahanan iklim.
''Kami berterima kasih atas partisipasi dan dukungan dari Unilak, juga berbagai pihak lainnya yang ikut mendampingi kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,'' kata Kasubdit Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Tri Widayati.
Selain menghadiri FGD, tim verifikasiKLHK juga turun ke Kampung Kayu Ara Permai untuk melaksanakan kegiatan verifikasi kampung iklim atau Proklim turun ke Kampung Kayu Ara Permai untuk melaksanakan kegiatan verifikasi kampung iklim atau Proklim yang sebelumnya telah diusulkan. Ini merupakan salah satu usulan Proklim hasil dari pendampingan akademisi Unilak.
''Ini bentuk kolaborasi yang sangat baik dan berkelanjutan. Unilak telah memiliki pengalaman dan harapannya bisa mentransfer pengetahuan, sehingga ke depan akan semakin banyak pendamping dan tim verifikasiaksi iklim di tingkat paling tapak,'' kata Tri Widayati.
Hadir dalam kesempatan ini Penghulu Kampung Kayu Ara Permai, perwakilan NGO, media, akademisi, swasta, dan unsur pemerintah dari DLH Kabupaten Siak, DLHK Provinsi, Daops Manggala Agni Ditjen PPI KLHK, dan berbagai pihak terkait lainnya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KLHK-Unilak bentuk kampung iklim berbasis "pentahelix" di Siak
Berita Lainnya
Kementerian Lingkungan Hidup minta produsen bantu tangani potensi peningkatan sampah plastik
07 October 2024 17:04 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dan PHR resmikan ekoriparian di dua kampus di Pekanbaru
30 September 2024 15:36 WIB
KLHK-BRGM ajak pemuda untuk peduli terhadap lingkungan
30 September 2024 15:10 WIB
Bengkalis terima penghargaan dari KLHK
18 September 2024 19:45 WIB
Kolaborasi KLHK dan APP Group atasi karhutla
12 August 2024 10:26 WIB
KLHK ungkap Indonesia siap ukir sejarah dari konversi motor listrik ke Eropa
08 August 2024 15:34 WIB
KLHK segel 15 hektare lahan HPK Desa Karya Indah Kampar yang terbakar
04 August 2024 22:43 WIB
Enam heli dikerahkan untuk padamkan karhutla seluas 1.073 hektare di Riau
25 July 2024 8:27 WIB