Jakarta (ANTARA) - Perushaan Harley-Davidson Inc akan melanjutkan produksi sepeda motornya pada 6 Juni mendatang setelah berhenti selama lebih dari dua minggu, kata juru bicara perusahaan kepada Wall Street Journal yang dikutip dari Reuters, Minggu.
Dengan demikian, penangguhan produksi dan pengiriman menjadi 19 hari, lebih lama dari proyeksi awal. Akibatnya, saham Harley turun sekitar 2,2 persen menjadi dolar AS atau sekitar Rp510 ribu.
Diketahui bahwa sebelumnya, Harley-Davidson mengumumkan akan berhenti memproduksi sepeda motor selama dua minggu. Mereka mengatakan akan berhenti merakit dan mengirim sepeda motor kecuali model listrik karena masalah suku cadang dari pemasok.
Pembuat sepeda motor ikonik itu mengatakan, pemasok pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya memiliki masalah kepatuhan peraturan dengan komponen.
Dalam pengajuan 10-k baru-baru ini, perusahaan mengungkapkan bahwa kekurangan semikonduktor mempengaruhi jalur produksi dan sedang mencari alternatif. Mereka juga mencatat bahwa pemasoknya berpotensi terkena dampak negatif oleh perubahan persyaratan hukum atau peraturan.
Berita Lainnya
Sumatera Bike Week dorong pemulihan wisata dan ekonomi
05 June 2022 13:38 WIB
Harley-Davidson luncurkan merek sepeda listrik
01 November 2020 11:42 WIB
Harley-Davidson bawa Model Year 2020 terbaru ke Indonesia
09 April 2020 15:05 WIB
Harley-Davidson bakal rilis dua motor kelas menengah terbaru akhir 2020
18 December 2019 16:21 WIB
Penyelundupan Harley Davidson bisa ditangani polisi
08 December 2019 21:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir ancam copot direksi Garuda jika bersalah soal Harley Davidson
05 December 2019 13:40 WIB
Mengupas Motor Listrik Harley-Davidson, Benarkah Mirip Sepeda Gunung?
09 February 2019 17:58 WIB
Harley-Davidson Tarik 178.000 Kendaraan Karena Masalah Kopling
01 November 2018 11:15 WIB