PBB (ANTARA) - Badan kemanusiaan PBB pada Senin (20/9) mengungkapkan bahwa tahun ini 635.000 orang di Afghanistan terusir dari rumah mereka akibat kekerasan.
Lebih dari 12.000 orang baru-baru ini mengungsi ke Kabul, kebanyakan dari Provinsi Panjshir.
Organisasi dunia tersebut bersama mitra mereka berhasil menjangkau 8 juta orang pada paruh pertama 2021, menurut rilis Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Baca juga: Dianggap salah urus pengungsi Afghanistan, Menlu Belanda Sigrid Kaag mundur
Sekitar 1.300 orang yang terlantar di Kabul akan menerima bantuan.
OCHA mengatakan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Organisasi Internasional untuk Migrasi telah menyerahkan bantuan kepada 9.300 lebih pengungsi di Provinsi Kunar.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden jamin perjalanan aman bagi sisa 100-200 warganya di Afghanistan
Program Pangan Dunia akan menyalurkan jatah makanan periode Oktober-Januari tahun depan, yang menjangkau ratusan ribu orang rentan, kata OCHA. Sekitar 63.000 orang di Provinsi Maidan Wardak juga akan menerima bantuan makanan.
Layanan kesehatan juga menjadi prioritas dalam bantuan kemanusiaan.
Wabah campak di distrik Yawan dan Raghistan di Provinsi Badakhshan berimbas pada sedikitnya 29 anak, katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantu rumah sakit daerah Nimroz untuk memasang mesin PCR baru berkapasitas 70-90 tes per hari, kata OCHA. Alat itu memungkinkan penambahan jumlah tes COVID-19 secara signifikan.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden jamin perjalanan aman bagi sisa 100-200 warganya di Afghanistan
Sumber: Xinhua