Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Mahfud MD mengingatkan bahwa pengelolaan wilayah perbatasan merupakan prioritas nasional, sehingga negara harus hadir dalam membangun Indonesia dari pinggiran.
Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengatakan hal itu dalam peringatan 11 tahun pengelola perbatasan negara, Jumat.
Baca juga: TNI AL kerahkan 5 KRI menjaga keamanan laut Natuna Utara
"Saya mengingatkan kembali bahwa pengelolaan wilayah perbatasan adalah prioritas nas ional. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa negara harus hadir di perbatasan, sehingga masyarakat Indonesia di perbatasan, pulau-pulau terluar merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan nasional dan merasa bangga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Mahfud dalam siaran persnya.
Mahfud meyakini bila seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah bersatu padu, maka pembangunan perbatasan akan berjalan dengan baik.
Baca juga: KRI Kerambit-627 tangkap kapal ikan berbendera Vietnam di laut Natuna Utara
"Saya percaya, kita semua akan berusaha dan bersatu padu agar semua yang kita lakukan untuk mengelola dan membangun perbatasan dapat terlaksana dengan baik. Saya yakin akan terwujud Nawacita Presiden menghadirkan negara di perbatasan dan membangun Indonesia dari pinggiran," kata Mahfud MD dalam acara bertema 'Perbatasan Negara Kokoh untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh' ini.
Dengan terwujudnya perbatasan negara diharapkan kawasan perbatasan akan aman, berdaulat, dan berdaya saing seperti yang diinginkan.
Baca juga: KKP nyatakan kekosongan Laut Natuna Utara akibatkan banyak kapal ikan asing
"Bukan sekadar mimpi, akan tetapi menjadi sebuah visi yang mampu kita wujudkan bersama," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini pula.
Mahfud pun mengapresiasi berbagai langkah nyata pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah perbatasan, di bawah koordinasi BNPP.
Baca juga: Citra satelit ungkap kapal ikan Vietnam curi ikan Natuna Utara dengan pukat
"Percepatan pembangunan kawasan perbatasan melalui pembangunan infrastruktur dasar, pemenuhan sarana dan prasarana layanan sosial dasar serta pembangunan dan pengembangan ekonomi, secara bertahap telah membuka keterisolasian dan ketertinggalan menuju ke arah yang lebih baik," kata Mahfud lagi.
Mahfud berharap upaya yang telah dilakukan oleh semua pihak, dapat mewujudkan wilayah perbatasan sebagai beranda depan yang aman, berdaulat, dan berdaya saing.
Baca juga: TNI AL tangkap kapal ikan asing berbendera Taiwan di Laut Natuna Utara
Dalam kesempatan itu, Mahfud menyerahkan tanda penghargaan dan kehormatan secara simbolis kepada perwakilan instansi terkait yang berperan dalam penyelesaian batas darat Indonesia-Malaysia periode 2017-2019.
Badan Nasional Pengelola Perbatasan dibentuk berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, terdiri dari para menteri koordinator selaku pengarah, menteri dalam negeri selaku kepala, 27 kementerian/lembaga dan para gubernur perbatasan selaku anggota.
Baca juga: Mayoritas kapal ikan berbendera Vietnam ditangkap di wilayah Laut Natuna Utara
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB