Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bengkalis Kasmarni Presiden mengenakan baju adat melayu pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi secara virtual di ruang Dang Merdu kantor Bupati, Selasa (17/8).
Adapun baju adat yang dipakai Kasmarni didominasi warna merah muda dengan suntiang di kepala, serta masker dalam rangka mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Sama seperti tahun lalu, upacara peringatan detik-detik Proklamasi pada tahun ini hanya dihadiri oleh undangan terbatas yang terlibat dalam rangkaian upacara peringatan.
Dengan mengambil sikap sempurna, Bupati Kasmarni berdiri tegak, untuk menghormati peringatan detik-detik Proklamasi.
Upacara ini dipimpin Presiden RI Joko Widodo, diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia dan 24 ribu partisipan yang bergabung secara virtual.
Detik-detik Proklamasi dimulai pukul 10 lewat 17 menit, berlangsung selama tiga menit, ditandai dengan 17 dentuman meriam.
Untuk Upacara Kenegaraan Penurunan Bendera Merah Putih secara virtual yang dilaksanakan pukul 17.00 WIB, Kasmarni juga memakai baju kurung melayu serta jilbab berwarnamerah berlangsung khidmat, tertib dan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan memakai masker dan menjaga jarak.
Upacara Penurunan virtual ini juga diikuti oleh Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay, Danposal Letda Laut (Kh) Justin, Kepala Subbagian Pembinaan Kejaksaan Negeri Bengkalis Andi Akbar, Ketua Pengadilan Agama Bengkalis Hasanul Hakim, Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis Soni Nugraha, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bengkalis H Heri Indra Putra serta Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Baca juga: 936 napi Lapas Bengkalis dapat remisi, hampir setengahnya kasus narkoba
Baca juga: Perusahaan sawit PT SIPP juga nunggak pajak PPJ non PLN