Kisah Medi, empat tahun jadi Agen BRILink

id Brilink bri link, bri pekanbaru, bri riau, bri kanwil pekanbadu, agen brilink

Kisah Medi, empat tahun jadi Agen BRILink

Gerai BRILink milik Wahyu Agusrianda di Jalan Delima, Pekanbaru. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru (ANTARA) - Untaian angka-angka keluar dari pembicaraan dua orang yang saling bersahutan. Awalnya angka disebut satu-dua lalu disebutkan semuanya dan diulangi lagi oleh lawan bicaranya. Deretan angka tersebut bukanlah nomor kartu telepon seluler apalagi angka togel, tapi ini adalah nomor rekening.

Ya, pencatatan angka tersebut memang harus hati-hati, karena kalau tidak tepat urusannya bisa menjadi panjang. Diketahui aktivitas tersebut adalah transaksi yang dilakukan oleh agen Bank Rakyat Indonesia (BRI) link di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, tepatnya di Pasar Pagi Arengka.

Adalah Medi (42) yang menjadi agen BRI Link yang melayani jasa transfer uang setoran maupun penarikan hingga pembayaran. Pekerjaan tersebut digelutinya di samping usaha toko kosmetik dan obat-obatan yang menjadi usaha utamanya.

Medi mengaku sudah empat tahun menjadi Agen BRI Link. Diakuinya, sampai saat ini ia masih setia menjadi agen BRI link karena jasa itu masih sangat dibutuhkan masyarakat. Terlebih lagi berada lokasinya di pasar yang memerlukan transaksi dengan cepat.

"Nasabah menggunakan ini biar gampang dan mudah, karena tak ada jamnya. Kalau di bank ada operasionalnya, apalagi orang pasar kadang kalau belum dikirim uangnya barang tidak dikirim. Jadi ini sangat membantu pedagang pasar," ungkapnya.

Akan tetapi, untuk membuat nasabah merasa puas dirinya juga harus punya modal juga yakni saldo yang cukup. Bahkan jika ada uang kurang, para agen untuk menjaga konsumen harus rela memakai pundi-pundinya terlebih dahulu.

Gerai BRILink yang dikelola Medi di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)


Begitulah suka dukanya menjadi agen BRI Link bahkan pernah juga salah kirim sehingga urusannya jadi panjang. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa layanan ini juga menambah pendapatan dan perekonomiannya, tuturnya.

Dalam sehari, lanjutnya, paling kurang ada 10-15 orang yang menggunakan jasanya jika pasar sepi. Kalau ramai bisa hampir 100 nasabah dalam sehari dengan jasa Rp5.000 dalam satu kali transaksi.

Dia mengatakan dengan menjadi agen BRILink bisa fasilitasi setoran ataupun penarikan dalam jumlah besar setara bank. "Bisa Rp50 juta atau Rp100 juta, kita yang sama standarnya dengan bank saja," imbuhnya.

Awal menjadi agen, lanjutnya, diberi fasilitas mesin transaksi hingga spanduk." Ini fasilitas dari BRI, saling menguntungkan. Kalau tak ada BRI, tak ada kita," tambahnya lagi.

Untuk ke depannya,Medi optimistis bakal terus melanjutkan jasa sebagai agen BRI Link. Meski ada juga yang tidak bertahan, namun Agen BRI Link di Pekanbarudinilai sangat dibutuhkan terlihat dari semakin banyak bermunculan agen-agen ini di Pekanbaru.

Contoh salah satu Agen BRI link yang baru ada adalah Wahyu Agusrianda (20) di Jalan Delima, Pekanbaru. Dia baru menjadi agen BRI Link pada 30 April lalu atau sekitar dua pekan yang silam.

Wahyu mengaku tertarik dengan jasa tersebut untuk menambah usahanya berjualan barang kebutuhan sehari-hari dan pulsa elektronik. Menurutnya, banyak juga yang membutuhkan jasa itu meskipun berbagai layanan offline maupun online sudah ada.

"Masih banyak juga yang transfer karena ada yang tidak punya kartu Anjungan Tunai Mandiri. Seperti mengirim uang ke orangtua," ujarnya.

Saat ini dirinya masih memakai aplikasi mobile untuk melayani jasa transfer tersebut. Karena syaratnya akan diberikan alat transfer ketika sudah melalui 300 transaksi.

Namun demikian Wahyu optimistis sebentar lagi akan mendapatkannya. Pasalnya setelah dua pekan berjalan dirinya sudah mencatatkan 100 transaksi lebih dengan nasabah rata-rata bisa 10 orang satu hari.

"(Usaha) ini bakal terus lanjut, baru dua minggu saja sudah seratus lebih, 7-8 sampai 10 per hari. Apalagi kalau sudah ada mesin nanti, karena banyak nasabah yang katanya mau menarik uang," sebutnya.