Kondisi terkini, Kepulauan Meranti bebas dari karhutla

id Meranti, karhutla meranti, kepulauan meranti

Kondisi terkini, Kepulauan Meranti bebas dari karhutla

Petugas BPBD Kepulauan Meranti saat memantau kondisi bekas terjadinya karhutla di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, baru-baru ini. (ANTARA/HO-BPBD Meranti)

Selatpanjang (ANTARA) - Memasuki awal April 2021, Kabupaten Kepulauan Meranti bebas dari titik panas (hotspot) yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kondisi itu dibenarkan oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti Idris melalui Kasi BPBD Ekaliptus saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Diakuinya, sejak turun hujan beberapa pekan terakhir, tidak ada terpantau titik panas yang terjadi di Kepulauan Meranti.

"Sampai saat ini Alhamdulillah aman, tidak ada atau nihil titik api," ujar Ekaliptus.

Hanya saja pada Selasa (6/4) kemarin, ungkap Ekaliptus, ada sebagian lahan di Jalan Pramuka, Selatpanjang yang terbakar. Beruntung api yang tidak terlalu besar cepat padam setelah dikendalikan oleh petugas.

Hari sebelumnya, Senin (5/4) juga terjadi di lahan milik masyarakat tepatnya di depan Sekolah MAN 1 Selatpanjang di Jalan Subang, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi.

"Dua titik yang terbakar itu tidak terlalu besar, namun cepat dikendalikan oleh petugas. Begitu api terjadi, petugas langsung turun ke lapangan," beber dia.

Pria yang akrab disapa Eka itu menuturkan lokasi titik api terakhir yang terjadi di Meranti dan menyebabkan karhutla dengan luasan yang lumayan luas berada di Desa Sonde, Kecamatan Rangsang Barat.

Mereka sempat meninjau ke lokasi tersebut untuk memantau kondisi setelah dilakukan pendinginan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tim gabungan masih padamkan karhutla di Pulau Padang

"Terakhir disana (Desa Sonde), kita cek baru-baru ini ke lapangan kondisinya aman terkendali," kata Eka.

Menurut data dari BPBD Kepulauan Meranti, jumlah titik hotspot yang terjadi selama 2021 sebanyak 104 titik dan tersebar di enam kecamatan. Di sana terdapat tiga warna titik di dalampeta sebaran antara lain yakni, merah, kuning, dan hijau dengan masing-masing tingkat kepercayaan sesuai tingkat kondisi terjadinya hotspot.

"Total 104 hotspot itu dari yang tingkat kepercayaannya rendah di bawah 30 persen (hijau) berjumlah 8 titik, dan tingkat kepercayaan sedang antara 30 hingga 80 persen (kuning) berjumlah sebanyak 86 titik. Sedangkan tingkat kepercayaan di atas 80 persen hanya 10 titik," tambah Kasi Pencegahan BPBD Kepulauan Meranti, Muktaram.

Baca juga: Titik api menurun, hujan bantu pencegahan karhutla Riau

Baca juga: Penjarakan pembakar hutan dan lahan