Tanjungpinang, Kepri (AntaraRiau) - Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Kepulauan Riau PT Pembangunan Kepri menjamin tidak akan terjadi lagi kelangkaan avtur untuk sejumlah pesawat komersil yang melayani penerbangan di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.
"Saat ini ketersediaan avtur sudah lancar dan kami menjamin lagi kelancaran tersebut dengan segera dioperasikannya depot penampungan avtur milik Pertamina di Kijang, Bintan," kata Direktur PT Pembangunan Kepri Muhammad Syahrial di Tanjungpinang, Senin.
Ia mengatakan, depot avtur Pertamina itu rencananya akan mulai dioperasikan pada Juli 2012, sehingga PT Pembangunan Kepri tidak lagi menyuplai avtur dari Batam untuk kebutuhan Bandara RHF Tanjungpinang.
"Dengan adanya depot itu, keinginan kami untuk menambah tanki avtur di Bandara RHF tidak menjadi prioritas lagi," kata Syahrial.
Menurut dia, stok avtur di depot Pertamina Kijang itu mencapai 100 kilo liter, sehingga bisa untuk memenuhi kebutuhan avtur bagi penerbangan dari dan ke Tanjungpinang yang saat ini sedang berjalan.
"Kalau penerbangan reguler seperti saat ini cukup untuk stok dua bulan," tegasnya.
Beban operasional PT Pembangunan Kepri, menurut dia, juga bisa dipangkas hingga 50 persen.
"Namun 'troughtput fee' nya untuk BUMD juga bisa berkurang hingga 50 persen," jelas Syahrial.
Selain memiliki usaha penyediaan avtur, BUMD Kepri itu juga memiliki kegiatan usaha berupa labelisasi minuman dan perusahaan penyedia jasa pabean.
Syahrial optimistis BUMD Kepri dapat berkembang, meski sejak 2010 tidak mendapatkan tambahan modal dari pemerintah.
"Dengan sejumlah usaha itu, kami optimistis bisa melunasi hutang perusahaan yang mencapai Rp4 miliar kepada berbagai pihak. Utang tersebut akan dicicil sesuai dengan kemampuan badan usaha ini," ujarnya.
Avtur Di Kepri Kembali Tersedia
