Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mencatat kinerja usaha perseroan sepanjang 2020 tetap tumbuh positif meskipun dibayangi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi perekonomian nasional.
Kinerja positif Pelindo 1 ditopang segmen bongkar muat peti kemas yang meningkat 6,35 persen dari 1,33 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) pada 2019 menjadi 1,42 juta TEUs pada 2020.
"Pertumbuhan positif Pelindo 1 dipicu peningkatan investasi di Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung, percepatan inovasi dan implementasi digital, serta meningkatkan kolaborasi dan partnership,"kata Direktur Utama Pelindo 1 Dani Rusli Utamadalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang merupakan terminal peti kemas terbesar milik Pelindo 1 mencatat bongkar muat peti kemas di terminal domestik sepanjang 2020 mencapai 575.300 TEUs, naik 7,85 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 533.406 TEUs.
Sedangkan bongkar muat peti kemas untuk tujuan ekspor-impor sebesar 557.983 TEUs, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan bongkar muat peti kemas yang signifikan juga terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung, dengan pertumbuhan sebesar 125 persen.
Kontribusi terbesar disumbang oleh Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, dengan porsi mencapai 80 persen dari total bongkar muat peti kemas Pelindo 1.
Pelabuhan Pelindo 1 yang melayani bongkar muat peti kemas berada di wilayah Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Pekanbaru, Tanjungpinang, Sibolga, Lhokseumawe, Malahayati, Gunungsitoli, dan Tanjung Balai Karimun.
Dani menjelaskansalah satu strategi yang dilakukan untuk mendongkrak kinerja pada 2020 adalah terus berinvestasi dan membangun infrastruktur.
Pelindo 1 terus mengembangkan pelabuhan dan kawasan industri Kuala Tanjung. Pengembangan tahap 1 telah selesai melalui pembangunan dan pengoperasian Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) dengan panjang dermaga 500 x 60 meter serta kapasitas peti kemas 600.000 TEUs dan tangki timbun CPO 100.000 metrik ton.
KTMT memiliki fasilitas kelas dunia dengan draft dermaga mencapai 16-17 meter LWS (lowwaterspring) sehingga bisa melayani kapal raksasa sejenis verylargecontainer carrier (VLCC) dan mothervessel container.
Pada 2020, semakin banyak kapal-kapal besar yang singgah di Pelabuhan Kuala Tanjung. Kondisi ini mendorong kenaikan kunjungan (trafik) kapal dari sisi kapasitas muat atau gross tonnage (GT) hingga 22 persen.
"Pelindo 1 tetap memberikan layanan yang optimal selama masa pandemi seperti saat ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lingkungan pelabuhan Pelindo 1 dalam pelayanan barang dan penumpang guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19,"ujar Dani.
Selain itu, Pelindo 1 telah menyelesaikan pembangunan TPK Belawan Fase 2 yang memiliki panjang dermaga 350 meter dan dilengkapi dengan peralatan bongkar muat modern seperti 4 unit ship to shore (STS) crane, 12 unit automaticrubbertyred gantry (ARTG), dan 20 terminal tractor dengan container yard seluas 350 x 306 meter untuk mendukung aktivitas bongkar muat peti kemas.
"TPK Belawan Fase 2 siap beroperasi di awal triwulan satu tahun ini dan tentunya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kapasitas, produktivitas bongkar muat, dan pemanfaatan teknologi,"jelas Dani.
Strategi lain, lanjutnya, adalah mempercepat inovasi dan digitalisasi. Sejauh ini, Pelindo 1 telah memaksimalkan dukungan teknologi informasi untuk semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan di pelabuhan melalui hadirnya layanan e-berthing, e-ticketing, dan e-pass.
"Kami juga meningkatkan kolaborasi dan partnership dengan berbagai stakeholder dan investor agar layanan kami semakin baik,"pungkas Dani.
Baca juga: Pelindo Dumai Apresiasi Kapal Terakhir Berlayar 2020 dan Perdana Sandar Tahun 2021
Baca juga: 16 Mitra Pelindo Dumai terima pinjaman lunak
Baca juga: Pelindo 1 Pekanbaru bukukan pendapatan Rp77 miliar sampai Juli 2020