Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Pihak Kantor Badan SAR Nasional Kota Pekanbaru, Riau, membantah anggotanya telah meninggalkan hutang makanan di lokasi banjir, di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Pekanbaru, Hery Sasongko bersama Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Operasi, England, menyatakan itu kepada ANTARA, di Pekanbaru, Senin.
"Kami merasa kaget dengan berita yang beredar di koran-koran. Kami juga merasa dicemarkan atas pemberitaan yang bersumber dari Camat Kampar Kiri Hulu, Zurizal. Masakan tim Basarnas berhutang makanan," kata Hery Sasongko di ruang kerjanya.
Ia mengatakan, terkait pemberitaan berjudul "Tim Basarnas Meninggalkan Hutang di Lokasi Banjir" yang terbit pada hari ini (Senin 28/11) di sejumlah media di Riau, pihaknya telah mengkonfirmasinya ke sumber terkait, yakni Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kampar Kiri Hulu.
"Sekcam ini mengakui kalau dia tidak pernah memberi pernyataan seperti itu. Dia juga menyatakan kalau Basarnas pulang dengan pamitan, (sementara dalam berita Sekcam mengatakan, tidak pamit)" katanya.
Hery mengungkapkan, pihaknya siap untuk memberi sanksi sejumlah personel Basarnas yang diterjunkan ke lokasi banjir bandang Kampar Kiri Hulu Jumat lalu (25/11) jika terbukti benar telah meninggalkan hutang di sana.
"Tapi saya yakin, personel Basarnas tidak akan pernah melakukan hal seburuk ini. Sangat mengejutkan saya, karena selama ini tidak pernah ada kejadian seperti ini," ujarnya.
Hery juga menjelaskan, selama beroperasi melakukan tugas penyelamatan dan evakuasi warga yang terkena bencana di Kampar Kiri Hulu, pihaknya terus memberikan bekal sangat mencukupi ke sejumlah personel.
"Jadi, tidak mungkin petugas Basarnas berhutang di lokasi banjir. Semua bekal mencukupi 'kok'," kata Hery.
Sementara Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Operasi, England mengatakan, sebelumnya pihaknya telah berulang untuk meminta penjelasan ke pejabat Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
"Dan mereka juga berkeras bahwa tidak pernah ada pernyataan seperti itu. Jadi, tolong diperjelas masalah ini, karena ini adalah menyangkut nama baik instansi. Nanti apa tanggapan masyarakat," tuturnya.
Ditambahkan, pihaknya tidak melakukan hal-hal sedemikian (berhutang), tetapi telah keluar pemberitaan yang bukan-bukan.
"Saya rasa masyarakat sudah tahu bahwa Basarnas itu bekerja secara profesional, dibiayai oleh uang negara," timpal Humas Kantor SAR Pekanbaru, Kukuh Widodo.
Tetapi sebelumnya, secara terpisah Sekcam Kampar Kiri Hulu, Zurizal, berulang membenarkan kalau para personel Basarnas meninggalkan hutang makanan, minuman dan rokok, bahkan termasuk uang sewa perahu mesin yang nilainya mencapai jutaan rupiah.
"Tapi semuanya sudah ditanggung pemerintah kecamatan. Ya, ini juga merupakan tanggungjawab kami. Sudah lah' jangan lagi diperpanjang," demikian Zurizal melalui selularnya kepada wartawan di Pekanbaru.