BPS targetkan data 30 persen penduduk Riau pada sensus daring

id Sensus,bps,sensus online,berita riau antara,berita riau terbaru

BPS targetkan data 30 persen penduduk Riau pada sensus daring

Petugas mengamati pergerakan sensus penduduk secara online di ruang kendali eksekutif sensus penduduk Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Senin (17/2/2020). Sensus Penduduk Online ini dimulai pada Sabtu (15/2/2020) hingga 31 Maret 2020, sementara pada 1-31 Juli 2020 akan dilakukan Sensus Penduduk Wawancara. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menargetkan akan mampu mendata 30 persen penduduk setempat, pada Sensus Penduduk Online (SPO) atau daring tahun 2020.

"Kami menargetkan SPO se-Provinsi Riau sebesar 30 persen, sisanya 70 persen lagi akan dilakukan door to door yang akan dilaksanakan pada Juli 2020 mendatang," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, Senin.

Misfaruddin mengatakan SPO se-Provinsi Riau secara serentak sudah di buka mulai pada 15 Februari 2020, ini juga berlaku untuk nasional.

"Pendataan daring akan berlangsung hingga31 Maret 2020," katanya.

Dokumen Sensus Penduduk Online dapat diunggah masyarakat di laman bps.go.id.

"Silakan mengakses di http://sensus.bps.go.id/cek dengan mengisikan NIK dan nomor KK kamu," katanya.

Melalui SPO, masyarakat mendapatkan kemudahan dan kesempatan untuk memeriksa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) di database BPS sebelum mengisi Sensus Penduduk Online.

SPO ini merupakan terobosan baru dalam pelaksanaan SP2020. SPO dapat dilakukan kapan saja secara mandiri selama periode pelaksanaan SPO.

Sementara itu, SPO juga bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting data, mulai dari informasi pribadinya.

"Sementara bagi penduduk yang belum berpartisipasi dalam SPO akan dicatat oleh petugas sensus pada 2020," katanya.

Ia mengatakan cara memeriksa NIK dan KK sebelum mengisi SPO yakni, kunjungi laman sensus.bps.go.id/cek. Kemudian masukkan NIK dan Nomor KK. Isikan juga kode captcha yang tertera.

Jika warga ada dalam database, maka akan muncul pemberitahuan bahwa mereka terdapat dalam database.

Namun jika data warga tidak ada dalam database, maka mereka dapat menunggu petugas sensus dalam Sensus Penduduk Wawancara.

"Jangan lupa mengisi nama, alamat serta anak yang tidak tinggal dengan orang tua. Sebab itu akan membedakan data antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil) dan BPS terkait de facto dan de juronya," pungkasnya.

Baca juga: Sensus penduduk online di Siak dimulai dari rumah bupati

Baca juga: BPS proyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada 2045 diperkirakan mencapai 319 juta jiwa