Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam terus berupaya melestarikan budaya hantaran pernikahan khas Melayu, melalui pelatihan cara menggubah hantaran kepada masyarakat setempat.
"Dengan pelatihan yang diberikan ini, kami mengharapkan budaya asli daerah bisa terus dilestarikan, tidak tergerus oleh perkembangan zaman, apalagi budaya hantaran Melayu ini unik," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis.
Pelatihan itu juga dapat menambah keahlian ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan diharapkan dapat menambah penghasilan keluarga, dari merangkai hantaran.
Sebanyak lima puluh orang ibu anggota PKK se-Kota Batam mengikuti pelatihan gubahan hantaran itu dengan pelatih dari True Beauty dan Dinas Budpar kota setempat.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Rudi mengatakan pelatihan itu sangat perlu.
Baca juga: LAM apresiasi langkah Kapolda Riau terapkan kesantunan budaya Melayu
Dulu, kata dia bercerita, setiap ada yang akan menikah, para ibu langsung berkumpul untuk membantu menggubah hantaran, seperti membentuk seserahan handuk, seprei, mukena dn lainnya menjadi bentuk yang unik. Sayangnya, semakin ke sini, semakin sedikit ibu-ibu yang menguasai keahlian itu.
"Zaman sekarang sudah mencari mudahnya saja, hanya tinggal dimasukkan kotak dan diberi bunga-bunga jadilah sudah, akan tetapi nilainya tidak ada.
Hal ini yang membuat saya tergugah untuk menggagas diadakannya pelatihan hantaran ini. Saya khawatir kalau tidak dilakukan pasti akan hilang," kata dia.
Menurut dia, hantaran pengantin bukan saja sekedar pemberian, namun memiliki nilai yang amat dalam, karena mempersembahkan sesuatu yang berkesan untuk besan atau pengantin.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar, M Zein menyampaikan, peserta pelatihan merupakan perwakilan dari 12 kecamatan se-Kota Batam.
"Peserta dilatih bagaimana membuat gubahan bunga dari bahan batik Batam dan burung dari bahan songket. Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu membuat gubahan hantaran di wilayahnya masing-masing," kata dia.
Baca juga: Menguak keistimewaan Bahasa Melayu
Berita Lainnya
Riau mendorong pelestarian budaya Melayu melalui senam
30 June 2024 16:33 WIB
Pekanbaru tuan rumah Jamnas ke-13 Teruci 2024, budaya Melayu ditonjolkan
08 February 2024 10:56 WIB
UMKM Ekraf Riau binaan PHR manfaatkan peluang usaha baru
29 September 2022 22:34 WIB
Buka festival lampu colok, Bupati Kasmarni ajak lestarikan budaya Melayu
28 April 2022 23:15 WIB
Didukung PHR, Sentra Budaya-Ekonomi Kreatif Melayu Riau hadir di Bandara SSK II
12 April 2022 16:11 WIB
Sekdakab Bengkalis sebut Tanjak sebagai simbol budaya melayu
19 November 2021 19:24 WIB
Pemkab Siak terima kedatangan Wali Kota dan LKAAM Pariaman
05 November 2021 16:14 WIB
Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau jadi spirit di tengah pandemi
03 July 2021 14:32 WIB