Pekanbaru (ANTARA) - Seratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Riau, Kamis, terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang kini makin parah.
"Ini aksi desakan agar Gubernur Riau segera menuntaskan kasus karhutla yang tidak kunjung selesai, kita sudah capek, sudah banyak yang ISPA, asma, iritasi kulit dan mata serta jantung," ujar Annisa, mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, UR di Pekanbaru, Kamis.
Baca juga: Jarak pandang di Pekanbaru anjlok jadi 700 meter gara-gara kabut asap
Menurut Annias, aksi digelar berawal dari keresahan akibat permasalahan asap yang tidak kunjung selesai, serta menanggapi kasus 47 ribu masyarakat Riau yang sudah terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat karhutla.
Ia mengatakan, aksi digelar setelah berkonsolidasi dengan pimpinan se-kelembagaan FISIP, Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP, serta Badan Legislatif Mahasiswa (BLM FISIP) hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan aksi tunggal.
"Kami langsung bergerak, setelah 10 September 2019 berkonsolidasi, 11 September 2019 menggelar mimbar bebas, dan 12 September 2019 beraksi, sebab jika menunggu aksi BEM Unri yang bakal digelar pada 17 September 2019 munkin terlalu lama," katanya.
Sebelumnya, BEM Universitas Riau memang sudah mencanangkan aksi Karhutla Gerakan 17 September 2019 yang dilatarbelakangi karena keberadaan Gubernur Riau kembali dari Thailand. Namun, se-kelembagaan FISIP menilai aksi itu justru terlalu lama.
"Kalau menunggu rencana BEM Unri pada 17 September itu lama, bisa jadi nanti asapnya sudah hilang, dan nanti lebih banyak korban, yang jelas bergerak dulu, dan aksi ini pun sudah mendapat dukungan dari kampus," jelas Annisa.
Mus'ab Akhyar, Bupati Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) mengatakan fakultas memberi dukungan mulai dari menyediakan fasilitas dua unit bus mengangkut massa hingga satu mobil komando.
"Dekan pun sudah mendukung hingga memberikan izin menggunakan fasilitas kampus," ujar Mus'ab.
Mirisnya, dalam aksi tersebut dua mahasiswi jatuh pingsan akibat asap yang semakin tebal, dan kondisi aksi yang dipenuhi mahasiswa padat, sehingga sesak, mereka tidak kuat selain itu lima mahasiswa yang sakit.
Menurut Khaisar, mahasiswa Administrasi Bisnis 2017, lima orang jatuh sakit ketika mengikuti aksi, yakni Ila, mahasiswa jurusan Pariwisata 2017 dan Nur Rofifah, mahasiswa baru jurusan Ilmu Pemerintahan pingsan dan kejang hingga terpaksa dirujuk ke rumah sakit terdekat. Padahal sebelumnya korban tidak memiliki riwayat penyakit.
Mahasiswa dalam aksi tersebut menuntut untuk langsung bertemu dengan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) untuk membacakan serta membahas kondisi asap yang semakin membahayakan masyarakat Riau.
Baca juga: 1.316 Hotspot Karhutla tersebar di Sumaetra, Riau dapat asap kiriman
Baca juga: Pedagang keluhkan omset menurun 30 persen akibat asap
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil beri sinyal ojol tetap dapat subsidi BBM dengan skema UMKM
04 December 2024 17:05 WIB
Bucks berhasil maju ke perempat final NBA Cup
04 December 2024 16:52 WIB
Trafik broadband Telkomsel melonjak selama pilkada
04 December 2024 16:37 WIB
Alwi Farhan bernostalgia dalam pertandingan Kejurnas PBSI 2024
04 December 2024 16:30 WIB
BMKG: Selama setahun wilayah NTB diguncang 7.000 gempa bumi
04 December 2024 16:24 WIB
PBB peringatkan situasi dan kondisi di Suriah sangat fluktuatif dan berbahaya
04 December 2024 16:06 WIB
Pelaku UMKM di Siak terima wakaf gerobak dari program CWLD Seri-002 YBRKS
04 December 2024 15:58 WIB
Grup idola SEVENTEEN jadi salah satu penampil di Billboard Music Awards 2024
04 December 2024 15:36 WIB