Pekanbaru (ANTARA) - Seekor harimau sumatra liar, yang sebelumnya berkeliaran di dekat fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan, ditengarai sudah pergi menjauhi area itu dengan melompati pagar setinggi dua meter.
Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) RiauHeru Sutmantoro di Pekanbaru, Kamis, mengatakan tim penyelamat satwa menyimpulkan hal tersebut setelah melakukan pemeriksaan di area stasiun pengumpul atau Gathering Station (GS) 5 Chevron di Minas, Kabupaten Siak.
“Hasil pemeriksaan lokasi memang ada kejadian harimau sumatra masuk area GS. Setelah tim melakukan pemeriksaan lokasi, ditemukan jejak harimau dan sudah mengarah ke luar GS dengan cara melompat pagar setinggi dua meter,” katanya.
Ia memperkirakan satwa belang itu sekadar melintas menuju Taman Hutan Raya Sutan Syarif Hasyim yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari lokasi kejadian.
“Upaya untuk mengeluarkan harimau sudah dilakukan dengan membunyikan senjata api tapi keberadaan harimau tetap tidak muncul,” katanya.
Selanjutnya, Tim BBKSDA Riau akan melakukan pendampingan terhadap aktivitas kerja di GS 5 Chevron selama diperlukan.
Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrea) terekam kamera petugas pengamanan di Kilometer 5 Jalan Lintas Timur Sumatera,dekat fasilitas GS5 Chevron di Minas, Kabupaten Siak, Rabu (7/8). Video amatir yang direkam petugas sekuriti Chevron menyebar luas atau viral di media sosial.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan sudah ada satu tim penyelamat satwa untuk upaya penanganan secepatnya pada kasus harimau sumatra liar tersebut.
“Sudah ada tim turun dari BBKSDA Riau dan mitra, harapannya segera bisa diselamatkan (harimau, red.),” kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHKWiratno di sela peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2019, di Batam, Kepri.
Dia mengatakangangguan pada ekosistem harimau sumatra, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyebabkan kabut asap, bisa memengaruhi perilaku satwa tersebut.
Akibat kondisi kering dan berasap, lanjutnya, harimau bisa saja kesulitan mencari pangan sehingga harus berjalan lebih jauh dari habitatnya di hutan.
“Kalau ada kebakaran, harus cari upaya penyelamatan (harimau, red.). Harus ada upaya-upaya yang dilakukan secara segera,” lanjutnya.
Ia mengatakan KLHK pada 2020 akan fokus pada penyelamatan harimau sumatra dengan berinvestasi untuk membangun pusat rehabilitasi di Riau.
Selama ini, rehabilitasi harimau sumatra liar yang terluka maupun yang berkonflik dengan manusia, masih dibantu pihak swasta di Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Harapannya dengan pusat rehabilitasi harimau di Riau bisa ada penanganan yang cepat dan pencegahan konflik bisa optimal.
Setiap harimau sumatra yang sudah direhabilitasi, lanjutnya, akan dipasang kalung penanda atau GPS satellite collar, sehingga pergerakan satwa bisa dipantau dengan cepat.
Baru dua harimau sumatra liar yang sudah dilepasliarkan di Riau, yakni Bonita dan Atan, bisa dipantau lewat piranti tersebut. Keduanya adalah harimau yang sebelumnya direhabilitasi akibat berkonflik dengan manusia.
“Yang dilepas dua itu bisa dipantau pakai aplikasi android, jelajahnya kelihatan. Kalau jelajah mereka dekat radius satu kilometer dari lokasi pelepasliaran, berarti ada pakan yang dekat. mudah-mudahan mereka survive,” kata Wiratno.
Baca juga: KLHK turunkan tim evakuasi harimau di fasilitas Chevron, begini penjelasannya
Baca juga: KLHK: 135.747 hektare luas Karhutla sejak Januari-Juli 2019. Riau paling luas
Berita Lainnya
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
BBKSDA Riau kosongkan lokasi harimau Sumatera menyerang manusia
20 August 2024 16:19 WIB
Pekerja bibit akasia di Pelalawan diduga dicakar harimau Sumatera
19 August 2024 14:01 WIB
Empat harimau Sumatera melintasi jalan tanah di Pelalawan viral
08 August 2024 11:02 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
"Kucing-kucingan" harimau sumatra itu berakhir masuk di kandang jebak
06 February 2024 15:07 WIB
Harimau sumatera tampakkan diri di Inhu
04 January 2024 13:23 WIB
BKSDA Jambi berhasil ungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera
14 November 2023 12:48 WIB