Dua proyek reguler di Bengkalis terindikasi menyimpang

id pemkab bengkalis

Dua proyek reguler di Bengkalis terindikasi menyimpang

Tim audit dari Universitas Islam Riau ketika melakukan pengecekan terhadap dua pekerjaan reguler proyek peningkatan jalan di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. (dok)

Bengkalis (ANTARA) - Dua proyek reguler peningkatan jalan di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Riau ditemukan indikasi penyimpangan dari bestek pekerjaan oleh tim audit dan pendamping Universitas Islam Riau (UIR) ketika melakukan pengecekan terhadap progres di dua titik pekerjaan tersebut, Selasa (23/7).

Penyimpangantersebut di antaranya terjadi keretakan pada pekerjaan peningkatan jalan Sungai Linau-Tanjung Damai yang dikerjakan PT Unggul Sokaja dan peningkatan jalan Sumber Jaya-Tanjung Damai yang dikerjakan PT. Tata Inti Sepakat

"Kita menemui beberapa titik jalan yang sudah dibeton dalam keadaan retak. Tetapi dalam penelitian kita, keretakan ini terjadi bukan karena bahan materialnya yang tidak bagus atau mutu yang tidak sesuai spesifikasi, namun hal ini disebabkan oleh beberapa hal teknis pekerjaan," ungkap Ketua Tim Pendamping dan Audit, Prof. Dr. Ir. H Sugeng Wiyono didampingi Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas PUPR Bengkalis, Diongi.

Faktor penyebab terlalu lama jeda pemotongan segmen dari jalan yang sudah dibeton, yang seyogyanya harus kurang dari 10 jam setelah dibeton, namun pada tekhnisnya ternyata lebih.

"Ini juga ada faktor kondisi cuaca yang cukup panas, sehingga terjadi penyusutan dan membuat beton menjadi retak. Tetapi keretakan ini bukan dari bawah, melainkan pada bagian permukaan jalan," paparnya.

Namun hal itu tetap diminta untuk dibenahi oleh Guru Besar Teknik Sipil Fakultas Teknik UIR ini, sehingga tidak menimbulkan kepecahan terhadap hasil betonisasi yang dikerjakan.

“Kita berikan koreksi dan meminta agar rekanan melakukan perbaikan jauh lebih kuat dari bahan semula, yakni dengan menggunakan metode injeksi sika. Kekuatan injeksi ini lebih besar ketimbang beton,” ungkap Sugeng.

Sementara khusus untuk PT. Tata Inti Sepakat, Sugeng juga memberikan evaluasi terhadap kerusakan lantai kerja yang memang sudah dan akan dibongkar serta dibuat kembali oleh rekanan yang mengerjakan peningkatan jalan Sumber Jaya-Tanjung Damai itu.

“Lantai kerja yang rusak ini sebaiknya tidak dibuang tetapi dihancurkan dan dipadatkan ditempat itu juga, sebagai perkuatan tanah dasar dan sub base sebelumnya. perkuatan ini perlu karena kondisi tanah dasar yang sangat lunak, tanah gambut. sebelumnya kami juga mengusulkan penambahan tebal sub base atau lapisan pondasi bawah, namun karena alasan teknis hal ini tidak dilaksanakan,” sebutnya.

Profesor ini juga mengaku pihaknya terus mengontrol mutu dan kuantiti pekerjaan bersama konsultan pengawas. Setiap hari pengecoran minimun diambil dua sampelbalok untuk diuji mutunya di laboratorium. Dan ada batas toleransi dalam penerimaannya baik mutu dan tebalnya, kalau tidak memenuhi akan dipotong pembayarannya bahkan tidak dibayar.

"Inilah salah satu tugas audit kami. Tim UIR akan secara rutin melakukan monitoring langsung ke lokasi pekerjaan proyek, baik terhadap mutu maupun kuantitas dari yang dikerjakan para rekanan,” tutupnya