Andini kini hanya tinggal bertiga di rumah renta di sebuah perkampungan terpencil Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan. Ibu kandung Andini, Ijaz pergi untuk selama-lamanya menghadap Illahi awal Januari 2019 lalu setelah berjuang melawan ganasnya penyakit akut TBC.
Sementara sang ayah tak diketahui keberadaannya, meninggalkan Andini dan kedua adiknya seorang diri dalam duka. Saat ini, Andini hanya tinggal bertiga bersama dua adik perempuannya Sidratul Jannah (4 bulan) dan Purwanti 1 tahun 8 bulan.
Baca juga: Andini, Anak Kecil yang Hidupi Dua Adik Balitanya Dapat Beasiswa
Andini tinggal bersama adik-adiknya di sebuah rumah papan sederhana, yang hanya menyisakan dua pintu dan satu jendela.
Kisah Andini menyebar cepat, hingga ke telinga para pejabat. Terakhir, Andini diundang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Susi menawarkan Andini dan ketiga adiknya untuk tinggal bersamanya. Pendidikan dan seluruh biaya ditanggung sang menteri. Namun, Andini menolak. Dia tak ingin beranjak dari rumahnya dan meninggalkan kenangan orang tuanya di dusun itu.
Andini memilih pulang kampung dan kembali menjalani hari-harinya seperti sebelumnya. Kabar bahagia lalu tiba, PT RAPP melalui unit pengumpulan Lazis Riau Andalan akan membangunkan rumah baru.
Rumah itu dibangun tepat di depan rumah Andini saat ini. Rumah tipe 42 permanen siap melindungi Andini dan kedua adiknya. Tidak hanya rumah, Lazis Riau Andalan juga berniat untuk mengisi seluruh perabotan rumah keluarga kecil tak sempurna itu.
"Perabotan juga, Insya Allah kita lengkapi," kata Ketua Pengurus Lazis Riau Andalan Welly Mairiko kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia berharap rumah layak huni dengan perabotan yang baik tersebut nantinya dapat menjadi ruang lindung nyaman bagi Andini dan adiknya. Selain itu, dia juga berharap rumah baru berukuran 7x6 itu menjadi pelipur lara bagi Andini setelah berhadapan dengan ujian sangat berat.
Baca juga: Lazis RAPP Dirikan Rumah Untuk Andini
