Jakarta (Antarariau.com) - BMW sedang mempertimbangkan membangun pabrik manufaktur kedua di Amerika Serikat (AS), yang dapat memproduksi mesin dan transmisi, ujar Chief Executive BMW Harald Krueger pada Selasa, tak lama setelah laporan bahwa Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif pada mobil impor pada minggu depan.
Dilansir Reuters pada Rabu, BMW sedang mempertimbangkan perubahan operasi bisnis ke wilayah Amerika Serikat karena penjualan di wilayah tersebut dinilai terus bertumbuh, kata Krueger.
BMW memiliki pabrik perakitan kendaraan di AS, tepatnya di South Carolina, dan berencana untuk membuka pabrik di Meksiko pada tahun depan, serta sedang mempertimbangkan perubahan skema saat ini terkait impor mesin dan transmisi.
"Kami berada di kisaran di mana Anda dapat berpikir tentang lokasi kedua di Amerika Serikat," kata dia.
Krueger dalam wawancara di Los Angeles Auto Show juga mengatakan dirinya mendukung rencana Perdana Menteri Inggris Theresa May terkait rencana Brexit saat ini untuk "menceraikan" Kerajaan Inggris dari Uni Eropa.
"Kompromi di atas meja adalah sesuatu yang dapat saya dukung dengan jelas," kata dia. "Mei adalah genderang dukungan untuk kesepakatan perceraian dengan Uni Eropa menjelang pemilihan 11 Desember di parlemen Inggris," tambahnya.
Berita Lainnya
Bupati Kuansing apresiasi pemilik modal bangun pabrik kelapa sawit
16 September 2024 11:08 WIB
Pemkab Lombok Tengah bangun tiga pabrik penggilingan padi
15 July 2024 13:27 WIB
Menkominfo Budi Arie sebut Apple sambut positif tawaran bangun pabrik di Indonesia
17 April 2024 13:11 WIB
Orasi di Riau, Prabwo janji bangun pabrik hilirisasi sawit
09 January 2024 15:01 WIB
Hyundai kucurkan dana Rp23,8 triliun untuk bangun pabrik EV terbaru
14 November 2023 14:25 WIB
Tayyip Erdogan minta Elon Musk bangun pabrik Tesla di Turki
18 September 2023 15:16 WIB
Kia Corp. berencana bangun pabrik kendaraan listrik baru di Meksiko
17 May 2023 11:20 WIB
Perusahaan korea siap investasi untuk bangun pabrik petrokimia di Banten
15 December 2022 16:38 WIB