Pekanbaru,(Antarariau.com) - Manajemen Wisata Dakwah Okura (WDO), kini mengoperasikan 21 kuda yang disewakan pada pengunjung yang berwisata dalam satu paket wisata berkuda dan memanah.
"Kami menawarkan tiga paket kelas menunggang kuda, pengunjung bisa memilih sesuai keinginan hingga bisa merasakan sensasi wisata berkuda tersebut," kata UmarManager Operasional Wisata Dakwah Okura, dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Umar, sejumlah paket wisata berkuda yang ditawarkan mulai dari paket pertama Joy Ride atau paket wisata dengan tarif Rp30.000 untuk satu kali putaran.
Paket kedua, yakni privat lesson atau kelas privat selama 45 menit sebesar Rp150.000 disertai penjelasan teknik berkuda. Terakhir kelas Ridding School dengan biaya Rp1 juta selama delapan kali pertemuan dengan durasi satu kali pertemuan 45 menit.
"Sesuai dengan penawaran wisata berkuda-memanah, maka untuk kelas memanah, tersedia dua paket penawaran. Pertama paket 10 kali shot seharga Rp30.000 dan paket kedua sebanyak 20 kali shot dengan biaya Rp50.000 disertai pelatih," katanya.
Sedangkan bagi pengunjung yang berminat, tidak perlu repot memesan tiket pesawat tujuan luar negeri, karena Okura bukan kota di "Negeri Sakura" Jepang, melainkan Okura suatu desa kecil yang memiliki pemandangan alam asri nan sejuk di sudut Kota Pekanbaru, yakni di Jalan Raja Panjang, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
WDO yang sering disebut "Surga Sunnah" tersebut terletak 34 kilometer dari Bandara Sultan Syarif Kasim II arah utara. Wisatawan dapat menempuh jalur darat menggunakan kendaraan roda dua atau empat selama 45-60 menit perjalanan. Setelah melewati pusat perkotaan dan perbelanjaan Pekanbaru, wisatawan harus melewati Jembatan Siak yang menjadi salah satu ikon Kota Pekanbaru.
Sementara itu, 21 kuda yang mendukung WDO terdiri atas beragam jenis, kuda hasil persilangan atau lokal dari Sumatera Barat, Bandung, dan Bogor yang dibeli dengan harga mulai dari Rp60 juta-Rp100 juta lebih.
Masing-masing kuda memiliki variasi warna kulit yang berbeda, yakni cokelat, hitam, dan putih. Selain memiliki perbedaan warna, kuda-kuda tersebut ternyata memiliki nama yang unik layaknya nama manusia, di antaranya Haizum, Cantik, Faras, Columbus, Diamond, Jelita, dan Si Garang Zakaria.
"Dari 21 kuda tidak semua milik WDO, 30 persen kuda di sini adalah kuda titipan dari orang yang memiliki kuda tapi tidak memiliki kandang kuda dirumahnya," katanya.
Biaya penitipan kuda sama dengan biaya merawat kuda yang dimiliki WDO, yaitu Rp3,5 juta per bulan. Total biaya yang dikeluarkan WDO untuk perawatan kuda setiap bulan mencapai Rp73,5 juta, sedangkan biaya operasional tersebut sebagian diperoleh dari sumbangan dan donatur para wali santri serta para penitip kuda. Untuk biaya tambahan, pengelola mengandalkan pemasukan dari kelas berkuda dan memanah yang ditawarkan WDO.
Berita Lainnya
Objek wisata terbaru Bukittinggi mulai dibuka akhir tahun 2024
07 December 2024 16:44 WIB
Kadispar Riau imbau pengelola objek wisata tingkatkan kewaspadaan
25 November 2024 22:20 WIB
Dispar: Penggunaan Bali jadi latar film bisa bantu promosi objek pariwisata
23 March 2024 13:44 WIB
Peserta MTB RCC jelajahi objek wisata di Batang Gansal Inhu
11 December 2023 17:19 WIB
Didukung Semen Padang, Gua Kelelawar Padayo jadi objek wisata geopark di Padang
24 November 2023 15:50 WIB
Inhu optimalkan 87 objek wisata menarik
18 October 2023 12:38 WIB
175 kayu diduga hasil pembalakan disita polisi di Objek Wisata Gulamo
13 June 2023 19:04 WIB
Objek wisata di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika ramai saat Lebaran Topat 2023
29 April 2023 17:01 WIB