Ditaja Pemkab dan APMI Inhil, Seminar Vision Workshop Hadirkan Ahli Kelapa

id ditaja pemkab, dan apmi, inhil seminar, vision workshop, hadirkan ahli kelapa

Ditaja Pemkab dan APMI Inhil, Seminar Vision Workshop Hadirkan Ahli Kelapa

Tembilahan, (Antarariau.com) - Pemerintah Indragiri Hilir bekerjasama dengan Aliansi Pemuda Mahasiswa Inhil (APMI) menghadirkan Ahli Kelapa Dunia, Prof Wisnu Gardjito sebagai pemateri pada seminar Vision Workshop.

Kegiatan seminar Vision Workshop yang mengusung tema 'Solusi Meningkatkan Harga Jual Kelapa Petani' dengan tagline 'Pelaju (Petik-Olah-Jual-Untung) bertujuan untuk menemukan solusi peningkatan harga jual kelapa dan mencari cara meningkatkan nilai tambah kelapa melalui produk turunan yang diolah.

"Diskusi difungsikan sebagai sarana untik menyusun upaya meningkatkan harga kelapa dengan melibatkan, tidak hanya petani melainkan juga elemen masyarakat lainnya, seperti OPD, Organisasi Kemasyarakatan, pelajar dan lainnya," ujar Sekda Inhil, Said Syarifuddin usai seminar yang digelar di gedung daerah, Selasa.

Seminar Vision Workshop merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan APMI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Inhil untuk meningkatkan harga jual kelapa.

Sedikitnya, masih terdapat tujuh program lainnya yang akan dilaksanakan setelah penyelenggaraan seminar Vision Workshop. Kegiatan-kegiatan tersebut akan difokuskan dalam bidang, pelatihan, produksi, promosi dan pemasaran.

Realisasi hingga ke jenjang pemasaran, diungkapkan Sekda akan dilaksanakan pada tahun 2019. Sedangkan, tahapan lain dari serangkaian kegiatan yang diagendakan telah dimulai pada saat kegiatan seminar Vision Workshop berlangsung.

"Ini (Kegiatan) sudah masuk ke dalam RPJMD kita. Setelah ini kita akan ada gerakan ke masyarakat bikin koperasi didampingi oleh Fasilitator. Segenap komponen akan bekerjasama menyukseskan kegiatan ini," tutur Sekda.

Sementara itu, Prof Wisnu Gardjito membenarkan, bahwa kegiatan Seminar Vision Workshop merupakan langkah pertama dari beberapa kegiatan relevan lainnya yang bertujuan untuk membuka wawasan peserta seminar.

"Berikutnya harus ada pelatihan, harus ada pemagangan, harus ada pengadaan alat, harus ada pameran, harus ada perikatan kontrak, pameran internasional dan ada ekspor," urai Prof Wisnu.

Dia mengaku, pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten Inhil telah mencapai kesepakatan kerja sama untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan pemagangan.

"Untuk itu, seluruh masyarakat petani dan elemen masyarakat lainnya diharapkan dapat memahami Kelapa sebagai 'tulang punggung' bangsa Indonesia, khususnya Inhil setelah dilakukan pengolahan menjadi produk turunan," jelasnya.

Ia menjabarkan, potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari produk turunan kelapa yang telah memiliki nilai tambah dapat mencapai 12 persen dari total 700 trilyun Rupiah pendapatan negara dari Kelapa.

"Kelapa itu kalau sudah diproses ada 8800 persen nilai tambahnya. Indonesia mestinya bisa menerima sekitar 4000 trilyun dari itu. Kalau dibuat 200 produk turunan saja, Indonesia bisa dapat 700 trilyun. Inhil itu 12 persen dari Indonesia, kalikan saja, itulah PAD yang diterima Inhil," lanjutnya menjelaskan.

Usai seminar, sejumlah petani yang diundang khusus oleh pihak Panitia Penyelenggara Vision Workshop mendapat kesempatan untuk memperoleh pelatihan pembuatan beberapa produk turunan kelapa, yakni sabun, kecap dan sirup.(adv)