Tembilahan (ANTARA) - Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr. Rahmat Susanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menangani 27 anak yang mengalami gejala diduga akibat keracunan makanan setelah menyantap hidangan dari Program Makan Bergizi Gratis di sekolah, Jum’at (23/8).

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pasien yang mendapatkan perawatan medis, di RSUD Puri Husada terus bertambah hingga Sabtu (23/8). dr Rahmat menjelaskan pihaknya telah memberikan penanganan sesuai gejala yang dialami anak-anak, seperti mual, muntah, sakit kepala, serta badan terasa lemas.

“Berdasarkan keluhan, dugaan sementara memang mengarah pada keracunan makanan,” ucap dr Rahmat.

Ia menambahkan, dari 27 siswa yang dirawat, 15 diantaranya harus dirawat inap dan sudah mulai membaik. Siswa yang menjalani perawatan berasal dari jenjang TK, SD, hingga SMA di Tembilahan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Rahmi Indrasuri saat dimintai keterangan terkait pemantauan standar higienitas makanan mengatakan hal tekhnis berkaitan dengan gizi langsung ke pihak Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten.

“Bisa hubungi langsung dari BGN Kabupaten ya untuk hal tekhnis lainnya,” ucap Rahmi.

Yang jelas pihaknya terus memantau perkembangan siswa siswi yang sedang dirawat di RSUD Puri Husada dan sudah menunjukkan kondisi yang semakin membaik. 

“Ya sampai pagi ini kami terus memantau perkembangan anak anak yang di rawat di Alhamdulillah membaik,” terang Rahmi. 


Pewarta : Adriah
Editor : Afut Syafril Nursyirwan
Copyright © ANTARA 2025