Pekanbaru (ANTARA) - Upaya mempertahankan kondisi pembelajaran tatap muka bagi pelajar tidak menimbulkan kluster baru COVID-19, terus ditegakkan dengan disiplin protokol kesehatan (prokes), bahkan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru tegas menjatuhkan sanksi bagi yang melanggar.

Seperti yang dilaporkan Disdik Pekanbaru, sejauh ini sudah ada dua sekolah swasta yang mendapat sanksi penghentian belajar tatap muka akibat pelanggaran tersebut.

"Dua sekolah swasta itu sudah  kami hentikan pembelajaran tatap mukanya," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Kamis.

Ismardi Ilyas mengatakan  dua sekolah itu masing-masing berlokasi  di Jalan Air Hitam, Kecamatan Binawidya. Sementara satu sekolah lagi di Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya.

"Mereka  terlihat mengabaikan prokes lalu kita hentikan, kita tegur kepala sekolahnya, panggil kepala yayasannya dan diminta membuat surat  pernyataan," kata dia.

Dari hasil pengawasan  tim di lapangan  selama proses belajar tatap muka peserta didik bebas berkeliaran di sekolah. Kondisi seperti itu dikhawatirkan bisa membahayakan keselamatan siswa mengingat Kota Pekanbaru masih di tengah pandemi COVID-19.

Kata dia, hal ini jelas melanggar prokes 5 M yakni  dua poin diantaranya menjaga jarak dan menghindari kerumunan. 

"Maka kami imbau ini jadi pelajaran buat sekolah lainnya, kalau kami menemukan di lapangan ada siswa yang berkeliaran di sekolah,  maka  langsung  dihentikan belajarnya," ungkap dia.

Jadi ia meminta semua sekolah tetap disiplin prokes patuhi kesepakatan kita bersama dalam pembelajaran tatap muka, karena hal ini guna mencegah tidak timbulnya kluster baru  COVID-19 di sekolah. 

"Semoga pandemi COVID-19 ini segera berlalu ayo tetap disiplin 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi," katanya.

Walau diakuinya selama  proses belajar tatap muka dimulai  dua bulan terakhir, belum ada peserta didik yang terpapar atau terkonfirmasi COVID-19. Namun tidak boleh  ada yang abai prokes.

"Alhamdulillah sudah hampir dua bulan sekolah kita buka  tidak ada  siswa terkonfirmasi positif," ungkapnya.

Ia menyebut, setiap hari Disdik menurunkan tim untuk melakukan pengawasan penerapan prokes di sekolah. 

"Tetapi mengingat tenaga pengawas juga terbatas untuk mengawasi sekitar 500 lebih sekolah, warga diminta laporkan kalau ada yang melanggar," tukasnya.

 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025